Fakta #1: Cart abandonment merupakan masalah yang tak asing bagi penjual online (tapi sayangnya tidak dapat dihindari)
Dengan jutaan shopping cart yang diabaikan setiap tahunnya, cart abandonment merupakan pengingat yang menyebalkan bahwa revenue Anda sebagai pemilik toko online, tidak pasti.
Customer menghabiskan waktu untuk browsing situs Anda, dengan hati-hati memilih barang yang menarik bagi mereka – tapi untuk satu dan lain hal – dia tidak melanjutkan hingga ke pembayaran. Mengesalkan, bukan?
Tapi ini bukan akhir dari segalanya! Jika Anda seorang penjual online ada kabar baik yaitu…
Fakta #2: Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat cart abandonment
Banyak penjual online yang menggunakan cara proaktif untuk mengurangi tingkat cart abandonment – dengan demikian, jika Anda bisa mengusahakan meskipun sedikit persentase orang-orang yang mengabaikan pembelian mereka kemudian kembali menyelesaikan proses pembelian (atau bahkan mencegah mereka meninggalkan proses check out), hal ini bisa menunjukkan jumlah signifikan dari revenue yang didapat.
Post ini akan fokus pada satu taktik terkenal: email pengabaian keranjang. Berdasarkan remarketing specialist SalesCycle, mengimplementasi taktik email ini akan memberikan hasil.
Inilah beberapa statistik yang menarik:
- Hampir setengah (44.1%) dari email cart abandonment dibuka.
- Lebih dari sepersepuluh (11.6%) dari email cart abandonment diklik.
- Hanya dibawah sepertiga (29.9%) klik yang mengarah ke pembelian yang belum selesai di website, sisanya 70% masuk ke cart abandon.
- AOV (Average Order Value) dari recovered pucrchase 14.2% lebih tinggi dari typical purchases.
Post ini akan menjabarkan fitur yang menghasilkan email cart abandonment yang bagus, lalu menampilkan beberapa contoh dari top retailer dengan praktik email terbaik mereka.
Tampilan email yang bisa mere-cover cart abandonment
1) Timing sangat penting
Penelitian telah menunjukkan bahwa timing sangat penting ketika mengembalikan sales yang hilang melalui cart abandonment. Menurut riset SalesCycle pada 200 brand dunia:
- Email yang dikirimkan dalam waktu 20 menit mendapatkan rata-rata 5.2% conversion rate
- Email yang dikirimkan dalam waktu 1 jam mendapatkan rata-rata 4.5% conversion rate
- Emai lyang dikirimkan lebih dari 24 jam setelah keranjang belanja diabaikan akan mendapatkan rata-rata 2.6% conversion rate
2) Tuliskan isi subject yang tepat
Kalimat subject yang efektif merupakan topik yang sering dibahas. Agar email pengabaian keranjang (cart abandonment) Anda dibaca, cobalah beberapa taktik berikut:
- Pastikan brand Anda bisa dikenali sebelum email dibuka (entah dengan nama pengirim atau di baris subject)
- Tuliskan isi email yang jelas dalam subject (“Anda meninggalkan produk di keranjang Anda”)
- Coba personalisasikan kalimat subject sebanyak mungkin, entah dengan menggunakan nama pertama penerima email (“Hannah, apakah Anda melupakan sesuatu di keranjang belanja ?”) atau bahkan dengan nama produk itu sendiri (“Kami masih menyimpan [masukkan nama produk] untuk Anda!”)
- Ciptakan suasana terburu-buru (“Cepat, keranjang Anda akan habis waktunya dalam 24 jam!”)
- Cobalah menjadi unik (“Biarkan kami menyulap Anda kembali ke shopping cart”)
- Targetkan sense of excitement mereka tentang produk Anda (“Hei Hannah, Anda lupa seberapa inginnya Anda membeli produk ini!”)
3) Masukkan navigasi website Anda (di gambar di atas no 3 : Home, Women, Men dll)
Ketika Anda mengirimkan email cart abandonment kepada seseorang, tujuan utamanya adalah untuk membawa mereka balik ke keranjang, kartu kredit di tangan, siap untuk menyelesaikan pembelian mereka.
Tapi bagaimana jika mereka pergi karena berubah pikiran dan tidak menginginkan barang tersebut lagi? Masukkan navigasi regular website Anda bisa mendorong mereka kembali ke situs Anda dan langsung dihadapkan dengan produk lain yang tersedia.
4) Ingatkan mereka akan produk yang sudah ditinggalkan
Cobalah se-detail mungkin, karena penerima email bisa saja melihat-lihat website Anda dan menambahkan banyak produk dalam keranjang. Memasukkan gambar dari produk yang mereka tambahkan dalam keranjang adalah sebuah keharusan, karena banyak orang yang lebih tertarik dengan gambar daripada teks itu sendiri (cara ini juga menjadi pengingat akan produk yang mereka lewatkan). Berikan detail sebanyak mungkin, termasuk harga, warnda dan ukuran barang yang mereka pilih.
5) Masukkan unsur copywriting
Percaya atau tidak Anda akan menghabiskan waktu menentukan gaya bahasa brand Anda yang mendorong mereka melakukan action secepatnya. Kunci utama untuk memahami copy Anda – yang paling sesuai dengan brand Anda – adalah:
- Penerima email telah meninggalkan produk dalam keranjang mereka
- Bahwa mereka cukup menyukai produk tersebut sampai memasukkannya ke dalam keranjang
- Mereka harus kembali ke keranjang sekarang (cara terbaik mendorong cara ini adalah dengan menunjukkan bahwa keranjang mereka akan segera habis waktunya atau bahwa produk yang dimasukkan dalam keranjang tidak menjamin stoknya selalu tersedia)
Pada akhirnya, ingat agar tetap menjaga tone penyampaian pesan terkesan membantu, bukan memaksa atau mendorong.
6) Call to action
Seperti yang sudah disebutkan, ketika mengirimkan email cart abandonment hanya ada satu hal yang harus dilakukan oleh penerima email. Pastikan bahwa CTA Anda mencolok, mudah di klik, dan copywriting yang jelas. Calls to action yang populer meliputi:
- Take me back to my basket (Kembali ke Keranjang Belanja)
- Claim my item
- Complete my order
- Continue shopping (Lanjutkan Be
7) Bujuk mereka dengan produk terkait
Jika ternyata penerima email tidak begitu menyukai produk yang mereka tambahkan dalam keranjang, berikan gambar dari produk populer atau produk terkait lainnya merupakan cara yang baik untuk mendapatkan mereka kembali ke situs dan berbelanjan. Gali data Anda untuk melihat produk apa yang kerap ditambahkan dalam keranjang dan pastikan produk tersebut ditampilkan dalam email Anda (dengan gambar).
8) Masukkan review pelanggan
Validasi sosial telah terbukti dari waktu ke waktu untuk memberi dampak yang signifikan dalam keputusan pembelian online. Banyak toko online yang menampilkan review dalam product pages mereka untuk menjamin kelancaran proses pembelian – mengapa tidak memilih yang paling menguntungkan (asalkan Anda punya review produk positif, tentu saja!) dan tampilkan di dalam email? Cara ini bisa saja memberi dorongan yang dibutuhkan oleh penerima email.
11 contoh email cart abandonment favorit versi ometria
1. MADE.com
MADE menaruh produk yang diabaikan di tengah email untuk membawa penerima email ke proses checkout dengan visual kuat yang mengarahkan ke pembelian.
2. ASOS
ASOS menggunakan gambar berukuran besar dan logo dengan format GIF untuk menarik perhatian calon pembeli.
3. Kurt Geiger
Kurt Geiger tidak lupa melakukan cross-promoting yang berlaku saat itu, sementara tetap mengingatkan penerima email akan produk yang ditinggalkan.
4. JOY
JOY menampilkan semua produk rekomendasi di bagian bawah emailnya, membujuk Anda kembali ke website untuk berbelanja.
5. Mothercare
Mothercare memberikan banyak informasi tentang bagaimana mengontak customer service dengan berbagai pertanyaan mengenai produk Anda.
6. Fat Face
Email Fat Face meliputi tombol call to acton yang besar di bawah gambar produk yang meminta Anda menyelesaikan pemesanan.
7. Mango
Email mango mengingatkan Anda akan setiap detail mengenai pembelian yang ditinggalkan, termasuk ukuran, warna, kuantitas dan harga dari barang yang ditinggalkan di keranjang.
8. Kate Spade Saturday
Ini contoh copywriting email abandonment yang sempurna: tidak terlalu memaksa, tapi langsung ke intinya dan secara efektif menyampaikan brand image mereka.
9. Alex and Alexa
Sekali lagi, customer service adalah kunci dalam email ini, dengan clear link menuju detail kontak dan gaya penyampaian yang membantu.
10. Nordstrom
Tampilan CTA yang kuat dalam email ini dilengkapi juga dengan visual reminder dari produk yang diabaikan, dan cross-sell yang menampilkan beberapa social proof.
11. Wolf & Badger
Semua orang suka tawar-menawar – Wolf & Badger memberikan insentif repurchase dengan diskon dan free shipping.
Sumber: ometria.com
Baca Juga :
Sebab-Sebab Kenapa Iklan Facebook Anda Tidak Convert
Cara Meningkatkan Kepercayaan User Terhadap Landing Pages Website Anda
2 thoughts on “Struktur Email Untuk Me-Recover Cart Abandonment dan Meningkatkan Penjualan Toko Online”