Kemarin di acara hari kebangkitan nasional, saya bertemu dengan Arief Widhiyasa, CEO Agate yang berasal dari Bandung, dapat kabar bahwa di Cibaduyut yang dahulu dikenal sebagai sentra industri sepatu di Bandung, sudah banyak pedagang sepatu yang tidak lagi memproduksi sendiri sepatunya, tetapi mengimpornya dari China.
Kenapa ? Karena lebih murah mengimpor ketimbang memproduksi sendiri.
Dalam kesempatan lain, saya ketemu salah satu petinggi idea (Asosiasi Ecommerce Indonesia) – tidak saya sebut namanya karena saya tidak minta ijin ke ybs, Dari beliau saya dapat kabar beginian :
Setelah Lazada diinvest Alibaba, SKU (Stock Keeping Unit) Lazada meningkat 4 kali lipat.
Tetapi 3/4 nya barangnya ada di gudang yang berlokasi di China.
Mungkin saja, hal seperti ini sulit untuk dihindari, kita tidak bisa bilang “blokir”. Jadi sekarang teman-teman asosiasi sedang memikirkan bagaimana menggenjot ekspor
Don’t give up ya Indonesia
WOW
bisa gitu ya. parah banget
Lebih parah ni pedagang Indonesia di lazada dibebankan ongkir sesuai zonanya sedangkan pedagang dari China bisa jual murahhh sekali pembeli pun ga kena biaya ongkir alias free ongkir Lazada anter langsung ke pembeli ,seller Indonesia tambah kegencet
Kalau mau belajar ekspor barang dari china dimana Pak?
Merasa perlu belajar banyak tentang ekspor-impor barang.
Memang bener, kalau produksi sendiri selain modal gede juga harus berani nanggung resiko…
Kalau mau impor barang dari china tapi belum punya modal gimana Pak, hehehe