Di jaman Tiktok Affiliate, SEO masih penting ? Coba kita lihat data di Unicorn Indonesia.
Kisaran tahun 2015-2016 saya menulis artikel ini yang sangat condong pada Google / SEO sebagai kanal digital marketing terbaik.
Memahami prioritas kanal digital marketing
Riset terbaru terhadap 4000 praktisi ecommerce
Social VS Search, Mana yang Terbaik Untuk Bisnis
Kami memiliki jasa konsultan SEO & SEO agency, jika Anda merasa hilang arah dalam mendatangkan targeted traffic, atau revenue, bisa kontak kami lewat email : rhein.mahatma@gmail.com, dalam kebanyakan kasus saya bisa menggaransi traffic 10x (sudah banyak studi kasus kami yang proven).
Tentu saja, “SEO sebagai kanal terbaik” tidak bisa dipukul rata dalam semua kasus, misalnya ada influencer yang bisa mendorong followernya untuk membeli kosmetiknya, di mana brand baru influencer bisa jadi challenger bagi brand lama berusia puluhan tahun, brand dari influencer bisa dibeli di sosmed dan marketplace, tanpa website, dalam kasus ini organic search di website tentu tidak bisa dianalisa, namun search volume di Google bisa pelan-pelan terbangun (karena brand baru). Di banyak negara, brand dari influencer ini jadi trend yang sangat kuat.
Baca juga : Jasa SEO Website
Selain itu, tentu saja marketplace, bagi kebanyakan UKM dalam mengeksekusi digital marketingnya merupakan tempat jualan paling mudah, gratis, low effort, walaupun di sebelah kanan atau bawah produk kita ada rekomendasi produk dari toko lain, juga kebiasaan customer yang sort by price di marketplace (persaingan harga).
Namun di artikel ini saya ingin coba fokus pada para Unicorn Indonesia, Data di link atas adalah kisaran 2016, di mana mungkin saja social media tidak sekuat sekarang. Sekarang ada Tiktok dan Tiktok affiliate yang menjalar ke mana-mana.
Di era sosmed seperti sekarang, bagaimana sih komposisi traffic website para unicorn Indonesia ?
Apa saja Unicorn Indonesia
Jawaban estimasi yang saya dapat dari Gemini adalah sbb :
- GoTo Group (Gojek + Tokopedia): Diperkirakan valuasinya mencapai $28 – $30 miliar setelah merger pada tahun 2021.
- Lazada: Valuasi diperkirakan sekitar $3,15 miliar setelah pendanaan terbaru pada 2022.
- Traveloka: Valuasi diperkirakan sekitar $3 miliar.
- Bukalapak: Valuasi diperkirakan sekitar $2,5 miliar.
- OVO: Valuasi diperkirakan sekitar $2,9 miliar.
- J&T Express: Valuasi diperkirakan sekitar $20 miliar setelah pendanaan terbaru pada 2022.
- Xendit: Valuasi diperkirakan sekitar $1 miliar setelah pendanaan terbaru pada 2021.
- Blibli: Valuasi diperkirakan sekitar $1 miliar.
- Ajaib: Valuasi diperkirakan sekitar $1 miliar.
- Tiket.com: Valuasi diperkirakan sekitar $2 miliar.
- Kopi Kenangan: Valuasi diperkirakan sekitar $1 miliar.
- Kredivo: Valuasi diperkirakan sekitar $2,5 miliar.
- Akulaku: Valuasi diperkirakan sekitar $2 miliar.
- Pluang: Valuasi diperkirakan sekitar $1,2 miliar.
- eFishery: Valuasi diperkirakan sekitar $1 miliar.
Sekarang mari kita lihat seperti apa sumber traffic website dari para 15 Unicorn ini dan bagaimana komposisinya.
Digital Marketing Gojek
Digital Marketing Tokopedia
Digital marketing Lazada
Traveloka
Digital Marketing Bukalapak.com
Bukalapak sedikit unik karena traffic organic search (SEO) malah lebih besar daripada direct.
Digital Marketing Ovo
Digital Marketing J&T (Jet.co.id)
Xendit
Xendit unik di sini karena traffic dari referral lebih besar daripada SEO
Blibli
Ajaib
Tiket.com
Salah satu obrolan saya dengan Natali di 2024, founder Tiket : “Traffic Tiket.com dari SEO itu 90%” (mungkin ini konteks di kisaran tahun 2015-2017 di mana Tiket baru membangun brandnya dan direct traffic belum besar.
Di tahun 2015, Wenas, founder Tiket.com pernah bilang “sebelum lu launch startup, bangun dulu SEOnya”.
Kopi Kenangan
Bisnisnya memang offline sih, tapi biar relevan dan sejalan analisanya dengan yang lain, ya kita pakai cara analisa yang sama saja.
Kredivo
Akulaku
Pluang
Efishery
Next time bisa kita bahas ya keyword yang jadi sumber trafficnya apa saja.
Penjelasan, Definisi Sumber Traffic Pada Unicorn Indonesia
Berikut adalah penjelasan, definisi, dan contoh dari berbagai sumber traffic yang relevan bagi Unicorn Indonesia:
1. Direct Traffic
- Definisi: Pengunjung yang langsung mengetikkan URL website atau aplikasi Unicorn di browser atau memiliki bookmark yang tersimpan. Ini menunjukkan brand awareness yang kuat atau kebiasaan pengguna.
- Contoh:
- Pengguna setia Gojek yang secara rutin membuka aplikasi Gojek langsung dari ponsel mereka.
- Pelanggan Tokopedia yang mengingat URL dan langsung mengetikkannya di browser untuk berbelanja.
2. Email Marketing Traffic
- Definisi: Pengunjung yang datang ke website atau aplikasi Unicorn melalui tautan atau CTA (Call-to-Action) dalam email marketing yang dikirimkan.
- Contoh:
- Traveloka mengirimkan email promo tiket pesawat kepada pelanggan yang telah berlangganan newsletter mereka.
- Blibli mengirimkan email berisi penawaran khusus kepada anggota loyalty program mereka.
3. Referral Traffic
- Definisi: Pengunjung yang datang melalui tautan dari website lain, bukan mesin pencari. Ini bisa berasal dari backlink, kerjasama afiliasi, atau penyebutan di media sosial.
- Contoh:
- Blog review teknologi merekomendasikan Xendit sebagai solusi pembayaran yang aman, dengan menyertakan tautan ke website Xendit.
- Influencer di Instagram membagikan kode referral untuk Ajaib, mengajak followers mereka untuk berinvestasi.
4. Social Traffic
- Definisi: Pengunjung yang datang dari platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dll., baik melalui iklan berbayar atau konten organik.
- Contoh:
- Kopi Kenangan memposting konten menarik di Instagram yang mengarahkan pengguna ke aplikasi mereka untuk memesan minuman.
- J&T Express menjalankan iklan di Facebook untuk meningkatkan brand awareness dan menarik pelanggan baru.
5. Organic Search Traffic
- Definisi: Pengunjung yang datang dari hasil pencarian alami (tidak berbayar) di mesin pencari seperti Google. Ini sangat bergantung pada optimasi SEO (Search Engine Optimization) website atau aplikasi Unicorn.
- Contoh:
- Seseorang mencari “beli tiket pesawat murah” di Google dan menemukan Tiket.com di halaman hasil pencarian pertama.
- Pengguna mencari informasi tentang “investasi emas” dan menemukan artikel di blog Pluang yang mengarahkan mereka ke platform Pluang.
6. Paid Search Traffic
- Definisi: Pengunjung yang datang melalui iklan berbayar di mesin pencari, biasanya ditampilkan di bagian atas atau bawah hasil pencarian organik.
- Contoh:
- Bukalapak menjalankan iklan Google Ads untuk kata kunci “belanja online murah” agar muncul di posisi teratas hasil pencarian.
- Kredivo menggunakan iklan berbayar untuk menargetkan pengguna yang mencari “pinjaman online cepat”.
7. Display Ads Traffic
- Definisi: Pengunjung yang datang melalui iklan banner atau visual yang ditampilkan di website atau aplikasi lain yang bermitra dengan Unicorn.
- Contoh:
- OVO menampilkan banner iklan di aplikasi berita populer untuk mempromosikan layanan pembayaran mereka.
- eFishery bekerja sama dengan website pertanian untuk menampilkan iklan display yang menargetkan pembudidaya ikan.
Pentingnya Memahami Sumber Traffic
Dengan memahami berbagai sumber traffic ini, Unicorn Indonesia dapat:
- Mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran: Mengidentifikasi saluran mana yang paling efektif dalam mendatangkan pengunjung dan konversi.
- Mengoptimalkan alokasi anggaran pemasaran: Menginvestasikan lebih banyak sumber daya pada saluran yang memberikan ROI (Return on Investment) terbaik.
- Meningkatkan pengalaman pengguna: Memahami dari mana pengunjung berasal membantu Unicorn menyesuaikan konten dan penawaran agar lebih relevan.
- Membangun brand awareness dan loyalitas: Menggunakan kombinasi saluran yang tepat untuk menjangkau audiens target dan memperkuat hubungan dengan mereka.
Setiap Unicorn Indonesia memiliki strategi pemasaran yang unik, dan kombinasi sumber traffic yang optimal akan bervariasi tergantung pada industri, target pasar, dan tujuan bisnis masing-masing. Dengan memahami dan menganalisis sumber traffic secara cermat, Unicorn Indonesia dapat terus berkembang dan mencapai kesuksesan yang lebih besar di pasar digital yang kompetitif.
Apa yang bisa kita pelajari dari data ini ?
- Terlihat jelas bahwa posisi organic search ada di posisi 1 atau 2 (setelah direct).
- SEO traffic di posisi no 1 antara lain : (next time kita bahas keywordnya dan landing pagenya ya!)
-
- Traveloka (49%)
- Bukalapak (46%)
- J&T (72%)
- Kopi kenangan (49%)
- Kredivo (53%)
- Pluang (60%)
- Efishery (51%)
-
- Hanya dalam 1 kasus organic search ada di posisi 3 setelah referal yaitu Xendit.
- Organic search di sini mencakup pencarian brand (branded search – perlu awareness tinggi, dalam banyak kasus untuk menciptakan branded search tinggi perlu kampanye awareness lewat semua channel termasuk sosmed, display ads, ATL, BTL dll) dan non brand (tidak perlu awareness tinggi).
- Dalam kebanyakan kasus, kita lebih menganggap direct traffic sebagai sebuah dampak dan bukan strategi. Namun perlu diingat, angka organic search dalam tabel diatas juga mengandung branded search yang bisa dibilang merupakan dampak juga. Jadi untuk membandingkan dengan adil seharusnya angka organic search di atas (yang memberikan traffic ke website unicorn) juga seharusnya di bagi 2 antara branded search (dampak) dan non branded (bisa merupakan strategi).
- Di era Tiktok affiliate dan social media influencer seperti sekarang, ternyata ilmu SEO masih merupakan ilmu yang sangat berharga.
- Dalam banyak kasus SEO disebut sebagai kanal marketing yang memiliki biaya akuisisi customer termurah, namun tidak tergambar dari data diatas.
Semoga anda bisa belajar sesuatu dari data ini !