Sebab-Sebab Mengapa Ecommerce / Toko Online Bangkrut

Mengapa Ecommerce Bangkrut

Sharing diatas diberikan oleh Tomasz Karwatka, CEO Divante dalam LinkedIn di mana ia sudah bergerak dalam bidang eCommerce selama 12 tahun. Selama itu, saya telah melihat beberapa ecommerce / toko online besar yang bangkrut. Apa alasan sebenarnya?

.

Owner memilih action dengan ROI tertinggi

Mengukur ROI setiap action merupakan bentuk keseriusan dalam menjalankan bisnis. Mengapa ini bisa menyebabkan masalah? Penting untuk mengukur ROI dan membuat perencanaan jangka panjang. Saya ingat salah satu toko yang secara konsisten menghilangkan semua sumber daya yang tidak menguntungkan (dalam jangka pendek) dalam mendapatkan customer baru. Tanpa visi marketing yang strategis, sebenarnya perusahaan tersebut telah kehilangan banyak ide untuk menarik customer baru. kelompok customer secara perlahan berkurang karena adanya churn dan setelah beberapa tahun toko tersebut menghadapi masalah.

Faktor suskses dalam jangka pendek tidak berarti adalah faktor sukses dalam jangka panjang.

Tidak ada investasi yang bertahan lama dalam teknologi

Founder Basecamp menyatakan bahwa setiap empat tahun aplikasi mereka diperbaharui. Hal ini dilakukan untuk menggunakan teknologi terbaru dan meninggalkan teknologi yang tidak mendukung bisnis. Ada seorang pemilik toko yang membicarakan tentang memperbarui mesin baru untuk 10 tahun tapi masih belum dilakukan. Semakin lama Anda menunggu semakin susah proses migrasi yang akan dijalankan, tapi mengelola teknologi yang digunakan saat ini jauh lebih berisiko. Komponen tidak lagi diperbarui, semakin sulit mencari orang yang mampu mengembangkan teknologi lama. Bertahan di market level yang terbaik merupakan keharusan, entah Anda suka atau tidak. Contohnya – semua pemilik toko online berbasis Magento harus memproses perpindahan ke versi 2.0 terbaru. Mengabaikan perubahan ini akan membuat bisnis Anda berjalan aman dalam 2-3 tahun. Tentu saja, teknologi yang lama bisa jalan, tapi jika Anda terus menggunakannya, seiring berjalan waktu Anda kehilangan security, fleksibilitas.

Kategori baru menghancurkan persepsi customer

Salah satu toko tempat saya bekerja terus memperkenalkan produk kategori baru. Idenya hal ini adalah hal yang bagus dan menjadi metode untuk meningkatkan margin perusahaan. Sayangnya, dari sebuah toko buku online yang simpel menjadi tempat buku yang tercampur-campur, menjual ban, dan makanan peliharaan. Customer langsung merasa aneh. Mereka tidak membeli kategori lain karena toko tersebut tidak sesuai dengan apa yang seharusnya toko buku terlihat. Ide membuat marketplace memang menggiurkan, tapi melebarkan jenis produk harus sesuai dengan brand consistency dan kejujuran komunikasi dengan customer.

Tidak ada customer loyalty

Customer acquisition hampir selalu tidak memberi keuntungan dalam jangka waktu pendek. Return customer yang menghasilkan profit. Saya tahu sebuah toko online yang mendapatkan banyak customer baru. Setiap customer tersebut menghasilkan kerugian pada pembelian pertama mereka. Pemilik toko online tersebut percaya bahwa mereka akan mulai mendapatkan keuntungan pada pembelian kedua atau ketiga. Sayangnya, mereka tidak bisa mendapatkan customer loyalty. Jika mereka membangun bisnis lebih perlahan, mereka bisa melihat perkiraan revenue dari loyal customer menghilang. Sayangnya, mereka menghabiskan semua budget terlalu cepat, menarik ratusan dari ribuan customer, yang masing-masing malah menghasilkan kerugian, dan keseluruhan bisnisnya gagal walaupun terjadi peningkatan yang sangat pesat. Memperhatikan loyalty dan membangun program loyalty sangat penting bagi campaign marketing yang agresif.

Saya (rhein, buattokoonline.id) ingin menambahkan beberapa hal :

Tidak menemukan cara untuk menurukan customer acquisition

Jika selalu menggunakan paid ads (adwords/fb ads) biaya akuisisi Anda akan terus tinggi, Anda harus juga membangun asset konten yang memperkuat SEO Anda.

Nyetok barang fisik sebelum ada traffic website

Banyak pemilik bisnis online tertantang untuk menyimpan stock untuk mendapatkan margin lebih tinggi, tetapi kadang mereka lupa bahwa menjual stock tersebut juga perlu budget. Lebih baik Anda telah memiliki organic traffic yang baik (berarti salah satu faktor sustain demand) sebelum mulai menyimpan stock.

6 thoughts on “Sebab-Sebab Mengapa Ecommerce / Toko Online Bangkrut”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *