Apa artinya Status code 200 ? Banyak sumber bilang, kaitannya dengan SEO, status code 200 artinya “OK”. Kecuali orang Google di tanggal 1 Juli 2024.
Seharusnya: Halaman tersebut tidak ada (status code 404).
Namun: Server memberikan respons seolah halaman tersebut ada (status code 200).
2 bulan terakhir saya mengaudit beberapa website, termasuk website saya sendiri yang tidak terurus 7 tahun (lol).
Berikut ini beberapa temuan saya
- Link ke halaman yang “sebenarnya tidak ada” menyebabkan status code 200, status code 200 banyak banget dimana semua halaman website saya memiliki link afiliasi ke website lain, misalnya dengan kode www.website.com/aff.php?aff=849, namun ketika url tersebut dibuka, mengarahnya ke www.website.com, jadi halaman www.website.com/aff.php?aff=849 sebenarnya tidak ada
- Script dari crazyegg yang error memberikan return code 200, error ini ada di semua halaman, yah.. dalam kasus ini, total ada 800 lebih halaman
- Internal link ke halaman yang sudah diredirect, jadi gara-gara revamp website, website ini melakukan lebih dari 1800 redirect karena ada perubahan URL.
Semua kasus website ini mengalami penurunan traffic 80-95% dalam 1 tahun, tentu saja faktornya banyak.
In total, sejak Juli 2024 saya ketemu mungkin 3000 halaman status code 200, mau muntah rasanya dan serasa kuli ngebenerinnya. Untung ada 1 client temen saya yang punya team lebih banyak saya minta mereka yang ngerjain sendiri.
.Tabel-tabel seperti ini jadi makanan sehari-hari di bulan Juli, Agustus.
Untungnya di bulan Juli saya nemu artikel tentang Soft 404 yang bersumber dari post Linkedin analis Google di sini yang membantu saya mikir cara perbaikinya. Tanggalnya 1 Juli, di tanggal-tanggal segitu, sampai sekarang, kalau Anda googling status code 200.. hampir semua sumber bilang “OK” kecuali artikel dari Search Engine Journal di atas.
Ini bagian terpenting :
Kamu pergi ke kedai kopi favoritmu setelah melihat menu online mereka dan memesan latte rempah jagung favoritmu dengan susu yak. Mereka kehabisan meskipun menu mengklaim mereka memilikinya. Kamu memesan setengah espresso. Mereka kehabisan. Baiklah, kamu memesan matcha latte dengan susu chestnut air. Mereka kehabisan. Frustasi. Apakah ini kedai kopi atau Wendy’s?!
Sementara bagi visitor websitemu mungkin tidak terlalu penting bahwa halaman error-mu kembali dengan kode status HTTP 200 (OK), akan tetapi crawler Google menggunakan kode status untuk menginterpretasi apakah suatu pengambilan (fetch) berhasil, bahkan jika konten halaman tersebut pada dasarnya hanya berupa pesan error (=berhasil membaca pesan error). Mereka mungkin dengan senang hati kembali ke halaman yang sama berulang-ulang, membuang-buang (“menggunakan”) sumber daya kamu. Dan jika ada banyak halaman seperti itu, sumber dayanya akan semakin meningkat secara eksponensial. Sementara mereka dapat menghabiskan waktu dan sumber daya untuk mengambil halaman nyata, dengan konten yang benar-benar bermanfaat.
Crawler Google memiliki banyak resource / sumber daya, mereka mampu membuang-buang sebagian, AKAN TETAPI, situs web Anda kemungkinan tidak.
Soft 404 berbahaya karena:
- “Anggaran crawl” yang terbatas yang dihabiskan untuk soft 404 (=status code 200) seharusnya digunakan untuk halaman nyata yang ada isinya dan tidak error.
- Halaman tersebut kemungkinan tidak akan muncul dalam pencarian karena selama pengindeksan mereka disaring, pada dasarnya tidak ada ROI pada sumber daya yang telah Anda habiskan untuk menyajikannya.
Coba cek website Anda, seberapa banyak status code 200nya ? apakah ada kemungkinan terkait dengan error ? (belum tentu juga kayaknya) jika tidak tahu caranya, bisa hubungi kami.