Dua minggu terakhir, saya nyoba-nyoba jualan batik menggunakan iklan Facebook. Awalnya jualan batik ini niatnya ingin membuat studi kasus dan harapannya diakhir studi kasus akan dapet laba lumayan, sehingga layak di sebut studi kasus yang sukses.
Tapi kesini-sini, ternyata saya gak sanggup. Proses studi kasus ini makan waktu banyak banget dan jadinya setengah terurusi.
Saya lagi fokus di beberapa hal yang menyita waktu saya, dan studi kasus ini akhirnya jadinya kerjaan sampingan saja (dan hasilnya pun gak sebagus yang saya inginkan, walaupun tuk ukuran standar normal ini sudah bagus).
Cuma karena saya sudah komit nulis artikel hari ini (ditagih coach niko.. hehehehe), saya beranikan tulis artikel ini.
Maka semoga yang setengah-setengah ini, bisa pembaca maafkan dan bisa diambil pelajarannya walau secuil dua cuil.
Terima kasih!
***
Oke… awalnya saya mau jualan batik karena tergiur oleh salah satu postingan di group bedah ad text – ad image – copywriting punya suhu sutejo talaman. (join groupnya disini >> https://facebook.com/groups/bedah.ads.copywriting/)
Postingan tersebut adalah postingan salah satu teman saya yaitu bro kemal fauzi.
(buat yang belum masuk group ini, anda rugiiii banget. Group ini isinya sungguh sungguh ciamik. Coz ilmunya keren banget. Banyak orang posting hasil iklan mereka. Dan kita bisa belajar dari pengalaman beriklan di Facebook mereka.)
Nah, karena saya punya beberapa teman yang jualan batik, juga saya bisa sedikit-sedikit iklan fb, dan saya mau bikin studi kasus, maka saya buat lah project tuk jualan batik ini.
Nanti akan saya beberin semuanya. Termasuk omzet penjualan, pengeluaran biaya iklan, profit, dll.
Data-data
Fan page > https://www.facebook.com/Batik-Adora-850536955075958/
Gambar cover dan avatar fanpage saya ambil dari lapak batik teman saya. Coz tampilannya bagus dan professional. Mencerminkan penjual batik yang terpercaya.
Iklannya > https://www.facebook.com/850536955075958/posts/850874841708836
Iklannya menggunakan trik share postingan ini tuk mendapatkan diskon. Ini sebetulnya gimmick saja. Coz memang harga yang dijual sebenarnya adalah harga yang sudah di mark up. Hehehe.
Trik ini terbukti bisa membuat iklan ini dishare sebanyak 42 kali. Sehingga bisa membuat cost iklan jadi lebih murah dan quality score iklan naik (9)
Targeting > tuk interest, saya menggunakan semua interest yang berbau batik. Pria umur 24-65 tahun. Lokasi seluruh Indonesia. Lihat gambar.
Penempatan iklan : di seluler aja. Gak pake desktop. Kenapa gak pake desktop? Tidak ada alasan apa-apa. Memang belum dicoba saja.
Statistik iklan > Cost per interactionnya adalah Rp. 46. Dengan jangkauan 50.597 orang. Ini iklan yang belum optimal banget. Coz saya gak pake split testing yang mendalam. Sekali bikin iklan, langsung dijalankan terus. Saya yakin kalau saya split testing, saya bisa dapet cost iklan yang lebih murah.
Biaya iklan > Rp. 287.114
(belum termasuk biaya pulsa dan staff sales. Karena biaya pulsa dan staff sales saya gabung dengan toko saya, jadi gak saya masukkan. Seharusnya sih dihitung)
Penjualan > 5 potong baju batik. Dengan satu potong ambil laba 50rb rupiah. Jadi total laba kotor = 250rb rupiah.
Jadi hasilnya masih rugi sekitar Rp. 47.114. trus, jika rugi kok diawal tadi disebutnya lumayan?
saya sebut lumayan coz percobaan diawal saja sdh bisa menghasilkan penjualan 5 potong. Saya yakin jika saya perbaiki berbagai bidang di studi kasus ini, saya bisa bikin kampanye ini jadi profitable.
Pelajaran
- Fan page harus terlihat meyakinkan. Kasih cover fanpage yang professional. Kasih avatar fan page yang meyakinkan. Sebelum beriklan, ada baiknya posting barang dagangan yang banyak dulu di fanpage. Jadi gak kelihatan fan page baru banget. Foto barang dagangan bisa ambil di tokped. Nomer kontak kalau bisa yang banyak (BBM, WA, Line, Telegram, SMS, Telpon). Nomernya kalau bisa nomer cantik.
- Supplier cari yang servicenya bagus. Barangnya banyak. Fast response. Harga murah. Fotonya bagus-bagus.
- CS musti dikasih sales script. Kita dulu yang belajar jualan. Kita dulu yang menghadapi pelanggan. Kalau sudah jago, buatkan sales script tuk CS bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh pelanggan.
- Monitor secara continue. Monitor iklan, penjualan, pekerjaan cs, dll. Ini yang saya kurang. Ini yang saya gak sempat kemarin. Harusnya dengan dimonitor dengan baik dan di tindak lanjuti dengan baik, hasilnya bisa lebih wow lagi.
- Pembeli saya target pria kantoran dan level menengah keatas. Dan sengaja saya pilih koleksi batik yang modern dan kekinian. Sehingga beda daripada batik yang lain. Terbukti strategi ini manjur, coz ada penjualannya. Kemudian, ada beberapa orang di group bedah iklan yang saya sebutkan diatas, yang mencoba jualan batik juga, tapi gak menghasilkan sales. Saya kira bedanya disini. Batik yang dijual bukan batik biasa yang bisa dibeli ditoko or pasar. Tapi model batik modern yang susah dicari.
- Dari orang yang menyatakan ingin membeli (comment ingin membeli di iklan), data yang kami dapatkan adalah: pria umur 35 tahun keatas. Bekerja di bidang pariwisata, hotel, dan auditor. Lokasi bukan di kota-kota besar. Interestnya pariwisata, traveling, hukum, dan bola. Data ini berguna tuk membuat iklan yang lebih tepat sasaran.
Rencana Perbaikan
Jika saya ingin perbaiki studi kasus ini, langkah-langkah ini yang akan saya ambil:
- Cari supplier yang servicenya bagus. Barangnya banyak. Fast response. Harga murah. Fotonya bagus-bagus. Perbanyak koleksi sehingga lebih banyak potensi closing.
- Split testing lebih dalam lagi:
- Coba penempatan desktop. Pengalaman, dulu ada produk yang lebih banyak closing tuk iklan yang penempatan desktop daripada seluler.
- Coba batik modern tuk wanita.
- Coba interest yang lebih kerucut. Saya mau tambahin orang-orang yang kerja di bank, hotel, PNS dan yang suka traveling. Saya yakin mereka suka dengan batik modern
- Copywriting yang lebih bagus. Copy iklan yang sekarang menurut saya sangat bisa di perbaiki lagi.
- Coba iklan jenis lain. Iklan yang saya gunakan saat ini tipe hard selling. Langsung jualan. Saya ingin coba iklan dua step. Step pertama iklankan artikel tentang batik yang viral, arahkan ke wesbite, lalu pasang pixel retargeting. Baru kemudian jualan hard selling. Dengan begini bisa menjaring lebih banyak pelanggan yang benar-benar tertarik sama batik, dan harapannya bisa closing penjualan lebih banyak.
- Follow up beberapa pelanggan yang sudah kontak kami tapi gak jadi beli. Selain tuk ngejual lagi, follow up ini bisa juga tuk tanya-tanya data pembeli (umur, lokasi, pekerjaan, akun facebook) supaya mendapatkan data targeting iklan yang lebih baik. Data ini berguna tuk perbaikan targeting iklan selanjutnya
Ada cerita menarik ketika melakukan studi kasus ini. Saya dikabari staff sales saya bahwa ada orang yang ingin membeli batik 50 potong. Katanya orang tersebut dari pemda DKI untuk seragam kegiatan pameran. Saat itu saya antara senang plus bingung. Coz, saya barangnya dropship semua. Gak ada yang ready stock.
Orangnya ingin datang ke toko dulu tuk melihat-lihat koleksi batik kami baru kemudian memutuskan mau beli atau tidak. Pada saat itu saya mau kontak teman saya yang punya toko batik untuk pinjam tempatnya dia supaya bisa closing penjualan ini (lumayan kalau deal profit 2.500.000 tuk sekali penjualan, dan bisa nutup biaya iklan banget). Tapi deal keburu terputus karena dia butuh penjual yang sudah PKP(pengusaha kena pajak) supaya dia bisa melaporkan transaksi pembelian batik ini sesuai dengan aturan pajak.
Gak jadi deh closing 50 potong batik… hehehehe
Saya ambil hikmahnya saja, bahwa potensi jualan batik menggunakan media facebook itu ada. Dan bisa dijadikan penghasilan rutin buat yang ingin serius mengkulik potensi ini.
gimana studi kasus saya ini? Ada komentar or pertanyaan? Silakan tulis dibagian komentar dibawah ini.
terima kasiiiih! ?
Ditulis oleh : Rumah Awan
Baca Juga :
Cara Memanfaatkan Data Agar Facebook Ads Semakin Murah
Sebab-Sebab Kenapa Iklan Facebook Anda Tidak Convert
10 Point Penting Facebook Marketing Bagi Pebisnis UKM Toko Online
keren pembahasannya.. terimakasih sudah memberikan pengetahuan lebih detail…kalau boleh tanya bagaimana cara detail pengiklanan untuk aplikasi free ke publik yang lebih tertarget dan efisien biaya? terimakasih..
mohon pencerahannya