Menggunakan Google Analytics untuk ecommerce sama seperti mengatur keuangan Anda: sesuatu yang perlu Anda lakukan tetapi tidak pernah bisa melakukannya.
Anda hanya perlu meluangkan sedikit waktu dan melihatnya lebih detail.
Ada beberapa alasan mengapa hal ini tampaknya tidak pernah terjadi.
Pertama adalah karena tidak mendesak. Jika Anda tidak menanggapi email supplier, produk Anda tidak akan dikirimkan. Jika Anda tidak membayar pajak tepat waktu, Anda harus membayar denda.
Inilah mengapa Google Analytics dianggap sebagai hal yang ‘tidak sempat’ dilakukan oleh banyak orang.
Alasan kedua adalah terlihat (dan bisa jadi) kompleks. Anda akan tahu ketika duduk diam dan mempelajarinya, ini akan sulit. Itulah mengapa akan lebih mudah untuk meakukan yang Anda tahu dan suka.
Bagi saya ini seperti menelepon. Saya tidak suka jadi saya akan melakukan hal tergila untuk menghindarinya. Contohnya minggu lalu saya menghabiskan setengah hari mempelajari coding di Phyton (bahasa programming) daripada membuat panggilan yang tidak saya inginkan. Ketika akhirnya saya melakukan panggilan, saya menghabiskan 20 menit dan menikmati percapakan tersebut.
Jadi ketika saya mendengar pemilik toko lainnya mengatakan “saya punya akun Google Analytics, tapi tidak yakin apa yang harus dilakukan.” atau “Google Analytics sangat memusingkan”. “Saya tahu harus melakukan sesuatu, tapi tidak tahu harus mulai dari mana”, saya sangat mengerti.
Bagaimana menggunakan Google Analytics
Jika Anda pernah masuk ke akun Google Analytis Anda akan melihat ratusan laporan terperinci yang menjelaskan apa yang terjadi pada website Anda: berapa banyak orang yang berkunjung, dari mana asal mereka, apakah mereka menggunakan smartphone untuk melihat toko Anda, berapa usia mereka dan warna baju yang mereka kenakan.
Saya mengarang untuk poin yang terakhir tapi cukup untuk menyatakan bahwa ada BANYAK informasi di sana jadi saya bisa memahami mengapa pemilik toko kebingungan.
Kebanyakan dari kita tidak terlatih untuk analisis bisnis yang menyaring data sepanjang hari untuk menemukan pengetahuan yang berharga.
Perbedaan besar antara analis dan kami adalah mereka tahu apa yang mereka cari. Sebelum mereka membuka software web analytics pilihannya, mereka sudah memikirkan apa yang ingin diketahui.
Jika Anda hanya masuk tanpa pertanyaan atau melihat-lihat grafik, Anda tidak akan mendapat nilai apapun dari sana. Tidak lama Anda akan merasa bosan dan kembali menjadi prioritas terbawah dalam to-do list.
Ketika anda mempelajari Google Analytics Anda mencoba melakukan 2 hal secara bersamaan: menjadi seorang web analyst dan mempelajari software Google Analytics.
Kedua subjek tersebut cukup kompleks jadi tidak heran jika Anda tidak bisa memahaminya dalam waktu singkat.
Saya memberi judul artikel ini Panduan Sederhana, bukan karena ini singkattetapi karena saya ingin memberikan hal yang persis Anda butuhkan di sini. Saya tidak mencoba mengubah Anda menjadi ahli Google Analytics, juga membingungkan Anda dengan laporan dan metrik yang hanya Anda butuhkan satu tahun dari sekarang.
Bonus: ini panduan yang panjang, butuh sekitar 15 menit untuk membacanya. Untuk memudahkakan, saya membuat versi pdf artikel ini dengan 4 tahap bisnis dan laporan GA yang sesuai.
Tahap bisnis Anda
Pertanyaan yang bergantung pada seberapa besar bisnis Anda. Jika Anda hanya membuat 1 penjualan dalam sebulan tidak ada gunanya berusaha untuk mencari tahu customer lifetime value.
Hal yang sama juga berlaku untuk Google Analytics. Pada awalnya Anda hanya akan melihat beberapa laporan high-level. Tetapi seiring bisnis Anda sudah scale , Anda akan menggali lebih dalam untuk menjawab pertanyaan yang bisa meningkatkan marketing dan toko Anda.
Apa yang Anda butuhkan sebelum memulai
Terpasangnya Google Analytics
Anda harus punya tracking code Google Analytics yang terpasang untuk toko Anda. Jika Anda tidak punya akun Google Analytics, tutorial ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah yang diperlukan.
Memasang kode Google Analytics akan bergantung pada platform e-commerce yang Anda gunakan:
- Memasang Google Analytics di Shopify
- Plugin Google Analytics untuk WordPress
- Memasang Google Analytics di Magento
Jika Anda menggunakan platform yang berbeda, lakukan perncarian Google untuk mencari tahu bagaimana memasang dan menjalankannya.
Selanjutnya saya ingin Anda menyocokkan tahap yang mirip dengan bisnis Anda saat ini:
- Pre-launch: Anda sedang mensahkan toko dan bersiap untuk peluncuran toko.
- Launch: Anda mendapatkan traffic tapi tidak ada penjualan.
- Growth: 1-10 penjualan per minggu.
- Consistent growth: 10 penjualan per minggu atau lebih.
Pre-launch
Ketika Anda mempersiapkan peluncuran, kebanyakan pekerjaan Anda adalah seputar: mensahkan toko, memastikan desain web sudah benar, menemukan supplier yang tepat, mengerjakan brand, dll.
Tetapi selama proses tersebut Anda juga harus membangun excitement untuk sesuatu yang ingin Anda luncurkan.
Anda bisa melakukan ini dengan berhubungan dengan orang lain, berpartisipasi dalam komunitas yang relevan. Ketika orang-orang terarik, atau ketika Anda mendapat kesempatan untuk share link Anda, Anda bisa mengarahkan mereka ke page ‘coming soon’ pada website Anda yang bisa digunakan untuk mengumpulkan alamat email mereka.
Pertanyaan Google Analytics yang bisa membantu Anda menjawab pada tahap ini:
Google Analytics dapat membantu Anda mengukur apakah ada minat untuk produk atau toko Anda. Orang memilih dengan perhatian mereka: klik ke website Anda.
- Berapa banyak orang yang mengunjungi situs Anda?
Artinya Anda harus berusaha untuk menyebarkan tentang (yang akan menjadi) toko Anda. Jika Anda tidak berbicara pada orang-orang yang bisa menjadi customer yang baik, menemukan tempat di mana customer yang berpotensi berada, grafik ini akan cukup datar.
Tetapi jika Anda mempublikasikan ke luar, Anda akan melihat angka visitor yang disebut sebagai Users pada laporan di atas.
Bagaimana caranya mengetahui apakah Anda baik-baik saja? Bandingkan usaha kerja Anda dengan visitor yang didapatkan dari sana. Mungkin tidak ada yang bisa dibeli dari website Anda, tetapi visitor biasanya tidak tahu sebelum klik ke link yang diberikan. Dengan melakukan klik, hal ini menunjukkan adanya ketertarikan untuk toko atau produk Anda.
Bagaimana cara menemukan laporan ini: layar default pada Google Analytics Audience > Overview.
- Siapa pengunjung tersebut?
Satu hal yang saya baca dari laporan ini adalah visitor terbanyak datang dari United States.
Tetapi jika Anda berencana untuk meluncurkan toko yang berfokus pada pasar Australia, laporan di atas mengatakan bahwa saya tidak benar-benar fokus pada usaha Anda secara tepat.
Mungkin Anda perlu menyasar website atau komunitas yang berbeda yang memiliki lebih banyak visitor dari Australia. Ini juga berarti sebuah pembelajaran yang bisa juga mempengaruhi fokus marketing Anda ketika waktunya tiba.
Bagaimana menemukan laporan ini: Audience > Geo > Location
- Bagaimana cara mereka sampai pada website Anda?
Laporan ini akan memberitahu Anda bagaimana orang-orang tersebut menemukan website Anda. Beberapa petunjuk:
- Google/organic: visitor yang klik ke website Anda melalui pencarian di Google
- com / referral: visitor yang klik sebuah link di otherwebsite.com untuk menuju website Anda (laporan di bawah Referrals mengijinkan Anda untuk melihat page apa yang website lain hubungkan ke website Anda)
- Twitter / social: artinya orang-orang sampai pada website Anda melalui media sosial (perlu dicatat bahwa banyak traffic media sosial yang tidak dilaporkan secara benar, kebanyakan akan datang dari referrals atau in direct traffic)
- Direct / (none): di sini semua visitor yang Google Analytics tidak tahu mereka datang dari mana. Mereka bisa saja orang-orang yang mengetikkan langsung URL Anda di browser address bar mereka. Atau bisa saja informasi mereka berasal dari mana hilang. Hal ini sering terjadi pada visitor yang klik langsung pada link dalam email. (untuk trik mengatasi ini, lihat pada parameter UTM di tahap Growth)
Laporan ini sudah bisa memberikan Anda beberapa ide pada website mana yang bisa membawa traffic. Dan jangan lupa bandingkan usaha Anda dengan hasil yang didapatkan.
Bagaimana menemukan laporan ini: Acquisition > All Traffic > Source/Medium
- Berapa banyak pengunjung yang meninggalkan email mereka?
Walaupun mengunjungi sebuah website menunjukkan ketertarikan, namun komitmennya cukup kecil. Langkah selanjutnya adalah visitor meninggalkan alamat email mereka.
Jadi jika Anda menarik ornag yang tepat ke website Anda dan bisa meyakinkan mereka bahwa Anda akan memberikan penawaran menggiurkan, hal ini memberikan Anda validasi lebih. Dan belum lagi membangun daftar orang yang memenuhi syarat yang bisa Anda beritahu saat peluncuran nanti.
Terus amati visitor yang mendaftar email terdengar sepele. Tapi percayalah usaha tersebut lebih menghasilkan daripada usaha lainnya pada tahap ini.
Ada banyak solusi yang berbeda untuk page ‘coming soon’: platform yang berbeda, software email yang berbeda, dan lainnya. Masing-masing memiliki cara yang berbeda untuk melacak sign up pada newsletter.
Jadi kita akan mulai dengan versi yang lebih mudah: memeriksa tool yang digunakan untuk mengumpulkan email dengan seberapa banyak yang didapatkan.
Inilah ratusan laporan lainnya yang bisa Anda lihat, tapi saya yakin laporan ini yang paling penting sebelum Anda launching.
Launch
Dalam beberapa hari dan minggu (dan mungkin berbulan-bulan) setelah launching, yang Anda lihat hanya visitor. Dan sementara statistic visitor dapat memabukkan pada awalnya, Anda akan segera sadar yang diinginkan adalah pembeli, bukan hanya visitor.
Pertanyaan Google Analytics yang bisa membantu Anda menjawab pada tahap ini:
Anda ingin mengetahui hal yang sama dengan saat pre-launch: angka visitor, dari mana mereka datang, dan lainnya.
Tapi karena saat ini Anda sudah punya toko online, ada beberapa hal yang bisa dilihat oleh visitor:
- Apakah saya mendapatkah visitor website yang tepat?
Jika tidak ada yang membeli, sulit untuk mengetahui apa yang salah: apakah Anda mendapatkan visitor yang salah atau visitor Anda sudah tepat tapi produknya salah?
Jadi daripada hanya mengandalkan penjualan, tiga metriks ini bisa menjadi indikator untuk kualitas visitor Anda:
- Pages/Session: berapa banyak page yang dilihat oleh visitor saat mengunjungi situs?
- Average Session duration: berapa lama total durasi visitor mengunjungi situs?
- Bounce rate: berapa orang yang meninggalkan website Anda setelah hanya melihat apda satu halaman? (untuk blogs akan sangat tinggi – 60-80% – dan lebih rendah 25-40% – untuk sisa situs Anda)
Cara terbaik untuk melihat 3 metrik ini adalah membandingkannya dengan media lain: apakah traffic dari Facebook tinggal di situs Anda lebih lama vs traffic dari Google?
Bagaimana menemukan laporan ini: Acquisition > All Traffic > Source/Medium
- Halaman mana yang menjadi top landing page?
Ketika orang membuat website mereka sering membayangkan hal-hal berikut ini:
Visitor akan masuk ke homepage, dia melihat produk unggulan, klik melalui halam produk, mengumpukan semua detail, memutuskan untuk menambahkan ke cart & keluar.
Kenyataannya jauh lebih kompleks. Orang-orang akan masuk ke toko melalui berbagai halaman. Jadi jika Anda menjalankan promosi besar-besaran dan hanya menaruhnya di homepage, kemungkinan banyak visitor tidak melihatnya.
Mengetahui pada halaman mana orang-orang masuk ke situs Anda dan menyesuaikan konten Anda bisa sangat meningkatkan visitor experience.
Bagaimana menemukan laporan ini: Behaviour > Site Content > Landing Pages
- Apakah visitor melihat halaman produk?
Seorang visitor yang belum melihat halaman produk tidak bisa membelinya. Jadi Anda harus yakinkan alur website Anda masuk akal sehingga visitor bisa menemukan jalan menuju halaman produk Anda.
Bergantung pada platform e-commerce Anda, URL-nya akan terlihat berbeda. Toko pada contoh di atas berada di Shopify dan mudah untuk membedakan antara /collections/ yang merupakan halaman kategori dan /products/ yang merupakan produk yang sebenarnya.
Jika saat ini Anda menambahkan produk baru tetapi tidak mendapatkan visitor dari halaman produk mungkin Anda perlu menunjukkannya lebih menyolok di homepage, atau mempromosikan link-nya lebih banyak.
Bagaimana menemukan laporan ini: Behaviour > Site Content > All Pages
- Di mana terakhir visitor meninggalkan website Anda?
Setelah Anda mengetahui bagaimana orang-orang sampai ke website Anda dana pa yang mereka lakukan, saatnya untuk mencari tahu mengapa mereka meninggalkan situs.
Terutama jika Anda kepusingan karena tidak ada visitor yang berbelanja, laporan ini sangat penting.
Mungkin ada beberapa alasan mengapa orang meninggalkan situs Anda. Mungkin mereka tidak menemukan produk yang sedang dicari, mungkin situs Anda sulit dinavigasi sehingga mereka pergi, mungkin harga Anda terlalu mahal jadi visitor mencari tempat lain, dll.
Pada screenshot di atas, halaman products overview merupakan halaman yang ditinggalkan oleh visitor dengan angka tertinggi. Alasannya adalah karena hanya sedikit produk yang tersedia. Dan orang-orang yang sampai pada halaman overview ini, tidak menemukan produk yang mereka suka.
Laporan ini hanya akan memberitahu Anda di mana ada kesalahan, bukan alasan hal tersebut terjadi. Cara terbaik untuk menemukannya adalah dengan melihat bagaimana orang lain browsing website Anda.
Bagaimana menemukan laporan ini: Behaviour > Site Content > Exit Pages
Growth
Akhirnya ada penjualan pada tahap ini. Anda menghasilkan satu hingga sepuluh penjualan per minggunya tapi masih belum stabil. Suatu saat Anda akan mendapatkan banyak visitor dan penjualan dari sana, di hari lain toko Anda akan sangat sepi.
Tujuan di tahap ini adalah meluruskan masalah dari website Anda dan menemukan marketing channels yang bisa memberikan penjualan secara konsisten.
Pada tahap ini Anda semakin dalam menggunakan Google Analytics. Dan untuk mendapat value terbaik, ada satu tambahan tracking code yang perlu ditambahkan ke dalam situs Anda: e-commerce tracking untuk Google Analytics. Hal ini akan meng-import semua data penjualan ke dalam Google Analytics: angka transaksi, produk, revenue, order value, dll.
Untuk mengoperasikan e-commerce tracking Anda membutuhkan 2 hal ini:
- Mengaktifkannya di Google Analytics
- Tambahkan tracking code ke dalam toko online Anda untuk mengirimkan data transaksi.
Pengaturan teknis tersebut bergantung pula pada platform yang Anda gunakan:
- Shopify
- Woocommerce
- Magento
- Platform lainnya (lebih teknis) atau cari di Google 🙂
Pertanyaan Google Analytics yang bisa membantu Anda menjawab pada tahap ini:
Ketika di tahap Growth, Anda masih ingin tahu jawaban yang kita diskusikan pada tahap Pre-launch & Launch: angka visitor, dari mana mereka datang & halaman apa yang mereka kunjungi.
Tapi dengan adanya penjualan, Anda bisa tahu apa yang benar-benar berjalan.
- Mana usaha marketing Anda yang berjalan?
Jika Anda sedang mengusahakan penjualan Anda mungkin mencoba berbagai cara untuk menghasilkan traffic ke toko Anda.
Berkat tambahan tracking code Anda bisa melihat asal traffic tersebut dan seberapa bernilai.
Skala toko online di atas cukup kecil, tetapi dengan melihat dari mana datangnya sebuah penjualan bisa memberi Anda ide untuk mendapatkan penjualan lebih. Dalam hal ini adalah blogger yang secara organic memilih produk dan menuliskan review.
Menjangkau situs yang serupa bisa menjadi eksperimen baik.
Bagaimana menemukan laporan in: Acquisition > All Traffic > Source/Medium (Jika Anda mengaktifkan e-commerce tracking Anda bisa melihat 3 kolom terakhir).
BONUS:
Untuk beberapa aktivitas marketing, Anda memerlukan beberapa detail tentang dari mana datangnya visitor Anda. Jika Anda mengirimkan email kepada customer berpotensi, akan sangat baik untuk mengetahui email mana yang mengarahkan ke pembelian.
Untuk melakukannya Anda perlu menambahkan parameter UTM. Ini adalah parameter ekstra yang ditambahkan ke akhir link Anda. Gunakan Pembuat URL Google, sebuah tool gratis untuk membuat link tersebut.
Jika Anda menggunakan link ini dalam kampanye email atau iklan Anda, Anda bisa melacak hasilnya pada laporan yang sama: Acquisition > Campagins > All Campaigns
- Bagaimana penjualan Anda?
Kebanyakan platform e-commerce memiliki laporan yang memberitahu bagaimana keadaan bisnis Anda: jumlah penjualan, revenue hari ini atau selama 30 hari terakhir.
Laporan sepintas ecommerce di Google Analytics akan menggambarkan penjualan Anda:
- Jumlah transaksi
- Total revenue
- Rata-rata order value
- Produk yang terjual paling banyak
Metric tersebut biasanya bermanfaat tapi tidak seberapa penting dari mana Anda mendapatkannya. Yang lebih terpenting adalah Anda menjadwalkan waktu untuk memeriksanya.
Jadi daripada melihat penjualan Anda satu persatu dari mana datangnya, Anda melihat dari segi yang lebih luas. Anda bisa melihat kemajuan yang Anda buat: angka transaksi yang meningkat, berapa rata-rata produk yang dibeli orang, dll.
Biasanya di hari Minggu saya melihat angka-angka yang dihasilkan selama seminggu terakhir. Saya mengevaluasi usaha yang dilakukan dengan hasilnya dan muncul dengan beberapa taktik untuk bekerja lebih baik lagi minggu depannya.
Jika seminggu sekali terasa berlebihan, Anda bisa melakukannya satu kali dalam sebulan.
Bagaimana menemukan laporan ini: Conversions > E-commerce > Overview
Consistent Growth
Pada tahap ini Anda menjalankan bisnis yang baik. Penjualan datang secara terus menerus.
Entah 20 atau 500 penjualan setiap minggunya, skala sebenarnya tidak seberapa penting untuk analytics Anda.
Hal yang terpenting adalah penjualan yang konsisten bukan terjadi karena kebetulan. Pada tahap ini Anda sudah tahu di mana bisa menemukan traffic dan cara mengubahnya menjadi penjualan.
Untuk bertumbuh lebih besar Anda sudah siap melakukan usaha yang berhasil, dan menghentikan yang tidak.
Pertanyaan Google Analytics yang bisa membantu Anda menjawab pada tahap ini:
Di sini juga Anda menginginkan jawaban dari tahap sebelumnya, pertanyaan di bawah ini merupakan tambahan yang membantu Anda pada tahap tertentu.
- Di mana orang-orang meninggalkan website saya?
Pada fase Launch saya menunjukkan bagaimana menemukan halaman yang ditinggalkan oleh visitor pada website Anda. Enhanced Ecommerce merupakan fitur tambahan di Google Analytics yang akan memberitahu Anda pada tahap apa visitor mengabaikan situs Anda.
Di Shopify Anda bisa menyalakan Enhanced Ecommerce dengan mencentang box. Pada Woocommerce atau magento terkadang ada di dalam pengaturan e-commerce tracking.
Tapi jika Anda berhasil menjalankannya Anda akan menemukan ini:
Laporan ini menunjukkan tahapan berbeda yang dilalui oleh visitor sebelum melakukan pembelian:
- All sessions
- Sessions with product views
- Sessions with Add to Basket
- Sessions with Check-Out
- Sessions with Transactions
Untuk toko di atas sangat jelas bahwa visitor tidak pernah mengunjungi halaman produk. Jika toko Anda memiliki alur yang baik untuk ke halaman produk, Anda bisa mengamati opsi add to carts & checkout juga.
Bagaimana menemukan laporan ini: Conversions > Shopping Analysis > Shopping Behaviour
Jika rumit, Anda bisa juga mendapatkan laporan serupa dengan detail proses checkout di sini: Conversions > Shopping Analysis > Checkout Behaviour
- Marketing channel mana yang terbaik dalam menghasilkan customer?
Jika Anda menjalankan beberapa kampanye marketing secara bersamaan, ini saatnya fokus pada usaha yang memberi hasil terbaik.
Hasil terbaik bergantung pada beberapa variable: conversion rate, raw number of sales, order value atau associated cost.
Berkat e-commerce tracking, Google Analytics bisa memberikan semua info tentang penjualan dan revenue. Untuk cost data Anda perlu melakukan langkah tambahan berikut: menghubungkan akun Google Adwords. Platform iklan lainnya memperbolehkan Anda meng-import cost data.
Tapi jika Anda ingin mengetahui cost costumer dari organic search, Anda perlu mengolah beberapa data di spreadsheet.
Contohnya toko di atas mendapatkan traffic terbanyak dari organic search dan direct traffic. Hanya berdasarkan laporan saja Anda bisa mengatakan: berinvestasi lebih banyak di organic search, sepertinya lebih menjanjikan.
Tetapi tanpa latar belakang apa yang sedang ingin dicapai oleh bisnis tersebut, akan sulit menarik kesimpulan.
Mungkin mereka sudah menghubungi blogger untuk membantu toko mereka tapi gagal. Atau mungkin mereka menggunakan instansi SEO, tetapi membayar terlalu mahal untuk usaha yang dihasilkan.
Bagaimana menemukan laporan ini: Acquisition > All Traffic > Source Medium
- Produk apa yang paling menghasilkan revenue?
Mengetahui produk mana yang menghasilkan revenue terbanyak akan memberi Anda ide untuk meningkatkan penjualan.
Kolom Quantity akan menunjukkan berapa banyak unit yang terjual. Kolom Unique Purchases menunjukkan berapa banyak customer yang membeli 1 atau lebih dari produk tertentu. Jadi jika Customer 1 memesan produk yang sama sebanyak 3 kali dan Customer 2 hanya memesan 1 unit produk. Kolom Quantitiy akan menunjukkan angka 4 dan kolom Unique Purchases menghasilkan angka 2.
Jika Anda melihat customer membeli produk yang sama berkali-kali, mungkin Anda perlu mencari tahu lebih jauh. Bisakah Anda meningkatkan rata-rata order value dengan menawarkan potongan harga untuk kuantitas banyak? Mungkin hal itu tidak dipikirkan oleh kebanyakan customer, sekaligus memberi ide pada halaman produk Anda.
Revenue produk menunjukkan jumlah berapa banyak revenue yang bisa dihasilkan oleh produk tertentu. Hal ini bisa menginspirasikan keputusan produk di masa depan: menawarkan lebih banyak produk yang menghasilkan banyak revenue dan menghentikan produk yang tidak menghasilkan.
Bagaimana menemukan laporan ini: Conversions > E-commerce > Product Performance
- Apa yang bisa saya lakukan untuk menjual produk lebih banyak?
Ini pertanyaan yang umum, tapi untuk menjual lebih terbagi menjadi:
- Mendapatkan visitor lebih banyak: tingkatkan marketing Anda
- Mendapatkan visitor untuk berbelanja lebih banyak: tingkatkan conversion website Anda
- Mendapatkan customer untuk berbelanja lebih banyak: tingkatkan rata-rata order value
Setelah melihat laporan di atas, saya mengindikasikan beberapa cara yang bisa dimanfaatkan dengan informasi dalam Google Analytics untuk menyelesaikan dua poin teratas.
Sekarang mari kita lihat pada poin yang ketiga: bagaimana Anda meningkatkan rata-rata order value?
Laporan diatas menunjukkan angka transaksi, order value. Sangat jelas bahwa order value bervariasi secara signifikan. Order pertama adalah €788 sedangkan yang selanjutnya hanya €220. Jika Anda klik pada kolom order Anda bisa melihat produk mana yang dipesan.
Membandingkan order yang besar vs kecil mungkin bisa memberi Anda beberapa ide untuk melakukan up sell atau peluang cross-sell.
Jika Anda memiliki rata-rata order value yang rendah, Anda bisa mencoba free shipping atau potongan biaya kirim untuk pemesanan di tahap tertentu.
Bagaimana menemukan laporan ini: Conversions > E-commerce > Sales Performance
Jika Anda belum mengaktifkan Enhance Ecommerce, Anda bisa menemukan laporan serupa: Conversions > E-commerce > Transactions
Kesimpulan
Saya harap artikel ini bisa membuat Anda lebih handal dalam mengakses Google Analytics untuk toko online Anda. Dan sekarang Anda sudah tahu, bergantung pada apa bisnis Anda, bagaimana menggunakannya dan apa yang harus diperhatikan.
Tidak masalah jika Anda hanya melihat laporan dasar ketika baru mengelola toko Anda, data lainnya tidak terlalu penting pada tahap awal. Dan seiring berkembangnya bisnis Anda, Anda akan lebih pintar dan percaya diri untuk menggunakan data dari Google Analytics untuk meningkatkan toko Anda.
Baca Juga :
Daftar 30 Lebih Tools SEO Gratis Untuk Memaksimalkan Website Anda
Informasinya detail sih.
Tapi bahasanya buat pusing, kayanya hasil google translate nih artikelnya.
Mending cantumin sumber deh.
Lebih enak baca versi aslinya (english) daripada gini, bahasanya ngaco.