Editor’s note : Ryan Batchin adalah seorang Google AdWords Optimizer di DGtraffic Indonesiadan saat ini menjadi Contributor untuk Forum Google AdWords di Indonesia.
Salah satu platform beriklan pada Google AdWords selain Google Search adalah melalui Google Display Network. Google Display Network sendiri adalah sekumpulan / jaringan website yang berpartner dengan Google. Jadi iklan yang kita pasang di AdWords akan muncul pada website/ blog yang sudah berpartner sebagai publisher Google dalam bentuk banner maupun text. Oh iya, properti Google sendiri seperti GMail dan Youtube juga termasuk ke dalam jaringan GDN.
Tentu cara melakukan optimasi di Google Display Network berbeda dengan Google Search. Jika di Google Search kita melakukan optimasi berdasakan Keyword, maka di Google Display Network (GDN) kita akan fokus dalam mengoptimasi website-website yang sudah kita targetkan.
Saya membagi 2 tahap dalam melakukan optimasi di Google Display Network, antara lain:
Preparation(sebelum memulai campaign) dan On Campaign (saat campaignsudah berjalan)
Di sesi ini saya akan fokus pada tahap sebelum menjalankan campaign GDN terlebih dahulu.
Preparation
Pada masa sebelum menjalankan campaign kita harus menentukan terlebih dahulu setting target audience, strategy campaign dan goal yang akan kita capai.
Dan jangan lupa pelajari & gunakan beberapa tools yang sudah Google sediakan untuk membantu setting campaign di awal. Antara lain kita bisa gunakan:
1. Placement Tool -> Digunakan untuk menentukan website/placement mana saja yang akan kita gunakan/targetkan agar iklan kita muncul di website tersebut. Kita bisa melihat estimasi impressions, ketersediaan format iklan dan melakukan cek apakah website yang ingin kita targetkan termasuk ke dalam jaringan GDN atau tidak
(https://support.google.com/adwords/answer/2471191?hl=en&from=160322&rd=2)
2. Contextual Targeting Tool -> Digunakan apabila kita ingin menjalankan campaign GDN yang menargetkan website-website yang kontennya relevan dengan produk kita. Contextual Targeting Tool berfungsi untuk mencari kata kunci apa saja yang tepat untuk kita targetkan. Dengan tools ini, kita akan diberikan sekumpulan keyword yang relevan yang bisa kita targetkan dalam menjalankan campaign Google Display Network. Jadi nanti iklan kita akan muncul pada website-website GDN sesuai dengan content keyword yang sudah kita cari & targetkan memakai tools ini. (https://www.google.com/ads/innovations/ctt.html)
3. Display Ad Builder -> Tools yang disediakan Google ini berfungsi untuk mempermudah kita dalam membuat banner apabila resource kita untuk mengerjakan materi kreatif banner tidak ada / kurang. Di dalam Display Ad Builder, Google sudah menyediakan beberapa template banner, ukuran serta format banner yang bisa kita customize sesuai dengan karakteristik produk dan keinginan kita.
4. Bidding Option -> Menentukan sistem bidding yang akan kita gunakan juga menjadi faktor penting sebelum menjalankan campaign GDN di AdWords. Secara umum, sistem bidding di Display Network terbagi menjadi 3, yaitu:
- Cost per Click (CPC) -> Pengiklan akan dikenakan biaya setiap user internet mengklik banner iklan di website-website GDN
- Cost per Impressions (CPM) -> Pengiklan akan dikenakan biaya, setiap iklan dilihat sebanyak 1,000 kali tayang di website GDN
- Cost per Conversions (CPA) -> Apabila campaign iklan kita fokus untuk mendapatkan conversions/acquisition, sistem Google akan membantu melakukan optimasi sesuai dengan target CPA yang ingin kita capai.
Penentuan sistem bidding tersebut tergantung dari objective dan goal dari campaign kita. Apabila ingin fokus terhadap klik & trafik, saya sarankan menggunakan sistem bidding CPC. Apabila ingin meraih awareness & impressions sebanyak-banyaknya gunakanlah CPM, dan jika ingin coba berfokus pada conversions serta ROI ada baiknya bisa mencoba sistem CPA. Kembali lagi, setelah menetapkan sistem bidding tersebut, monitoring tetap perlu dilakukan untuk menjaga performa campaign iklan kita.
5. Manfaatkan Conversion Tracking Tools -> Conversion Tracking
Tools adalah sebuah tools yang disediakan oleh Google untuk membantu mengukur efektifitas dan ROI dari campaign kita. Di dalam beriklan di Google Display Network, apabila kita ingin melakukan pengukuran secara lebih efektif untuk campaign kita, saya menyarankan menggunakan tracking conversion tersebut.
Langkahnya cukup mudah untuk mengimplementasikan tools berikut. Pertama adalah dengan menggenerate code conversion pada akun Google AdWords yang kita miliki, setelah itu tempatkan code tersebut di halaman thank you / halaman konfirmasi setelah pengunjung melakukan pengisian ataupun pembelian di dalam website kita. Dengan adanya conversion tracking tools tersebut, kita dapat lebih efektif dalam memantau website mana saja yang banyak menghasilkan conversion/leads dan website mana saja yang tidak menghasilkan conversion/leads. (https://support.google.com/adwords/answer/1722054)
Nah, jadi dalam memulai campaign AdWords di Google Display Network yang terpenting adalah menentukan target dan tujuan campaign setelah itu gunakan beberapa tools yang sudah disediakan juga sangat membantu kita memahami market yang kita sasar.
Pada tulisan berikutnya saya akan membahas kembali bagaimana melakukan optimasi campaign di Google Display Network ketika campaign sedang berjalan. Selamat belajar dan mempraktekan !
Untuk berdiskusi serta belajar bersama tentang Google AdWords, ayo gabung dan kunjungi : Forum Google AdWords Indonesia (https://goo.gl/MwxV1)
halo mbak Viony,
apakah mbak punya data yang bisa dibagi ke kami para pembaca mengenai data visitor yang bisa didapatkan oleh sebuah website antara sebelum dan sesudah menggunakan google adwords?
kalau punya dan berkenan membaginya, saya akan sangat berterimakasih sekali.