Membangun bisnis ecommerce yang sukses bukan dengan mencari tahu bagaimana menjual produk Anda secara online. Melainkan bagaimana memotivasi orang untuk membeli produk tersebut.
Untuk menginspirasi orang membeli produk Anda, Anda harus berpikir strategis ketika membuat product pages (halaman product detail Anda).
Anda perlu benar-benar mempertimbangkan – mulai dari kata-kata yang Anda tulis dan gambar yang digunakan, hingga ke desain yang ditampilkan dan experience yang Anda buat untuk visitor.
Jason Amunwa, Director of Products di Digital Telepathy, menyampaikan dalam sebuah blog post dari Kissmetrics mengenai product page optimization. Dia menuliskan:
Setiap visitor yang masuk ke product page menunjukkan adanya usaha dan uang yang dikeluarkan. Anda tidak bisa menyia-nyiakan kerja keras untuk membawa mereka ke product pages. Terserah Anda untuk membuat user experience yang memberi kebutuhan visitor untuk menjadi customer. – Jason Amunwa
Jadi Anda mulai dari mana?
Inilah 12 praktik terbaik yang harus Anda lakukan ketika membangun product pages yang dapat membantu Anda meningkatkan conversion to sales:
1. Gunakan gambar high-quality
Salah satu cara terbaik membangun trust dan meningkatkan conversion pada product pages adalah dengan menampilkan gambar produk yang besar, menarik, dan interaktif – seperti yang ditampilkan Hoot View. Terdengar seperti konsep yang simpel, tapi ini salah satu hal tidak dilakukan oleh banyak enterpreneur ecommerce.
Mungkin tidak mengherankan: photoshoot product bisa memakan waktu dan biaya yang lumayan, terutama jika Anda perlu menggunakan jasa fotografer freelance, atau jika Anda memiliki banyak sekali produk yang ingin dijual di website Anda.
Tapi foto berperan penting ketika meyakinkan visitor untuk meng-klik tombol “BUY”.
Foto produk yang baik bisa membantu:
- Membangun trust dan mengatasi bantahan
- Membuat kesan pertama yang tepat
- Memudahkan potential customer untuk memahami apa yang kita harapkan
- Meningkatkan social sharing
- Membangun brand consistency
- Membedakan kita dengan kompetitor
Untuk membangun toko ecommerce yang sukses, Anda tidak bisa melakukannya sendiri. Untuk membantu menghasilkan foto produk yang lebih baik untuk toko ecommerce Anda, pelajari sumber berikut:
-
- Your DIY Product Photography Resource Guide dari Volusion
- How to Capture High Quality Product Photos With Your SmartPhone dari Shopify
- The Ultimate DIY Guide to Beautiful Product Photography dari Shopify
2. Tambahkan Trust Badge / Seal Trust
Internet merupakan tool yang hebat. Sementara wifi dan smartphone terus mendunia, kita bersandar pada internet untuk apapun: komunikasi dengan teman dan keluarga, belanja online, kolaborasi kerja, hiburan, personal banking – dan terus bertambah.
Masalahnya adalah, ketika internet menyediakan banyak kesempatan, internet juga menciptakan kelemahan baru. Setiap minggu banyak cerita baru dipublikasi secara online mengenai data breaches pada perusahaan besar, identitas cyber theft, penipuan kartu kredit, dan informasi pribadi dicuri dan disalahgunakan oleh hacker.
Dengan semakin banyaknya kejadian yang terjadi dan dilaporkan selama beberapa tahun ini, konsumen (dipahami) mejadi jauh lebih waspada dalam memberikan informasi pribadi mereka secara online.
Jika Anda ingin orang-orang membeli produk Anda, Anda perlu meyakinkan mereka bahwa informasi mereka aman di tangan Anda.
Cara terbaiknya adalah dengan menambahkan lambang dan pernyataan dalam product pages Anda.
Untuk melihat seberapa efektifnya lambang dalam meningkatkan conversions, baca blog post berikut:
- 5 “Trust Badges” That Can Increase Your Conversion Rate dari MonetizePros
- Why Choosing the Right Trust Seal Increases eCommerce Conversions dari CrazyEgg
- Importance of a Trust Seal on Your eCommerce Website dari Forbes
- Establishing Credibility with a Trust Badge Increases Conversion Rate by 72.05% dari VWO
3. Pengaruhi secara psikologi
Pemilik bisnis ecommerce yang paling efektif adalah yang bisa memahami cara bagaimana memengaruhi perilaku konsumen. Memengaruhi perilaku konsumen dalam product pages akhirnya mengarah pada satu hal: psikologi. Untuk mendorong lebih banyak konsumen, Anda harus mengetahui prinsip dan konsep psikologi yang digunakan oleh perusahaan lain dalam meyakinkan orang untuk membeli.
Beberapa prinsip psikologi yang umum dan terkenal yang digunakan dalam ecommerce meliputi:
- Reciprocity – perasaan akan keharusan untuk memberikan sesuatu dengan imbalan mendapatkan sesuatu secara gratis.
- Urgency – perasaan akan keharusan untuk membeli sebelum terlambat.
- Scarcity – perasaan akan keharusan untuk membeli sebelum kehabisan stok.
- Social Proof – perasaan akan keharusan untuk membeli karena orang lain di sekitar Anda juga beli.
- Authority – perasaan akan keharusan untuk membeli karena pemimpin atau selebriti membeli.
Jika, sebagai pemilik bisnis ecommerce Anda, Anda meluangkan sedikit waktu untuk membaca tentang psikologi, perilaku pembelian, dan ecommerce, coba baca beberapa sumber berikut:
- How Understanding Psychology Can Help Increase Ecommerce Sales from Search Engine Watch
- Psychology of Ecommerce Sales: Consumers and the Ecommerce Checkout from HubSpot
- How to Sell More with eCommerce Psychology from Sweet Tooth
- 7 Proven Secrets of High-Converting Checkouts from Copyblogger
4. Masukkan review dari customer
Anda bisa menghabiskan seluruh budget iklan di Google, Facebook, dan ads lainnya, tapi usaha tersebut tidak sekuat rekomendasi secara word-of-mouth dari satu teman ke teman lainnya.
Pertimbangkan taktik berikut:
- 72% konsumen mengatakan review positif membuat mereka lebih percaya pada bisnis.
- 68% konsumen percaya pada opini yang dipost online.
- Word of mouth merupakan faktor utama dibalik 20% hingga 50% dari keputusan pembelian.
- 84% konsumen dilaporkan selalu atau terkadang mengambil keputusan berdasarkan rekomendasi personal. 70% mengatakan mereka melakukan hal yang sama dengan opini konsumen.
Bagi pemilik bisnis ecommerce, Anda harus menampilkan review dari customer secara mencolok dalam product pages Anda. Review membangun trust dan memberi informasi emosional yang dibutuhkan oleh potential customer dari orang lain untuk melakukan keputusan pembelian.
Untuk mendorong conversion pada product pages, kurangi fokus pada optimasi pernyataan Anda sendiri mengenai produk, justru tambahkan pernyataan dari brand advocate, loyal followers, dan customer baru.
5. Buat lebih sederhana
Dengan hadirnya brand raksasa seperti Apple, Nike, Beats, dan banyak lagi, konsumen bisa menghargai dan bahkan sekarang mengharapkan desain minimalis ketika berbelanja online. Untuk mendorong growth dan sales pada bisnis ecommerce Anda, pertimbangkan untuk menghilangkan semua elemen yang tidak diperlukan dari product pages Anda. Hanya masukkan informasi yang paling relevan dan penting, tampilkan gambar yang besar dan menarik, manfaatkan negative (putih) space, gunakan typography, tombol CTA, dan secara keseluruhan, buat sesimpel mungkin untuk visitor Anda.
Untuk mengetahui jawaban dibalik mengapa website simpel lebih baik, baca post dari ConversionXL.
6. Tingkatkan kecepatan website
Selain belajar mengapresiasi dan mengharapkan desain minimalis, konsumen juga mengharapkan website loading dengan cepat. Perhatikan riset berikut yang muncul dalam blog post Kissmetric mengenai page speed:
“Hampir setengah dari user web mengharapkan situs memakan waktu dua detik atau kurang untuk proses loading, dan mereka cenderung mengabaikan situs yang tidak loading dalam 3 detik. 79% web shopper yang bermasalah dengan performa website mengatakan mereka tidak akan kembali lagi ke situs tersebut untuk berbelanja dan sekitar 44% dari mereka akan memberitahu temannya bahwa mereka mengalami pengalaman berbelanja online yang buruk.”
Untuk membuat product pages dan website ecommerce Anda loading lebih cepat, ikuti rekomendasi berikut:
- Pastikan Anda menjalankan versi terbaru untuk CMS atau website builder apapun yang Anda gunakan.
- Kurangi jumlah request HTTP yang ada di situs Anda.
- Kompres file dan gambar dalam situs.
- Perbaiki link yang rusak dalam situs Anda.
- Pastikan situs Anda dioptimasi untuk mobile.
- Tes kecepatan situs (gunakan tool ini), lalu identifikasi dan perbaiki penyebab situs Anda lambat dalam melakukan loading.
7. Gunakan FAQs untuk mengedukasi dan menghindari bantahan
Untuk terhubung dengan konsumen, Anda tidak bisa menjual produk. Anda harus menyelesaikan permasalahan mereka. Dengan kata lain, orang-orang tidak masuk ke weibsite atau product pages Anda untuk membaca seberapa hebat produk atau perusahaan Anda – mereka masuk ke website Anda karena mereka membutuhkan bantuan dan mereka ingin tahu apakah bisa mendapatkan yang mereka cari.
Ini tugas Anda untuk meyakinkan mereka bahwa produk Anda (bukan milik kompetitor) merupakan solusi yang mereka cari dan bermanfaat untuk dibeli.
Dalam pengalaman saya, cara termudah untuk meyakinkan orang adalah dengan menjawab pertanyaan yang akan mereka tanyakan nantinya. Artinya mencantumkan informasi FAQ dan informasi berguna atau edukasi lainnya yang relevan dengan produk Anda dalam product pages, entah dibagian bawah website atau dalam menu.
Sellbrite menemukan contoh konsep ini yang bagus pada website Rent the Runway, di mana setiap produk yang dijual mencantumkan notes menarik dan informasi ukuran produk:
Meluangkan waktu untuk mengedukasi visitor pada product page berarti Anda bisa menyebutkan dan menghilangkan masalah, serta mendorong pembeli prospektif selangkah lebih dekat dengan conversion.
8. Fokuskan pada value proposition
Pada catatan terkait, disebutkan bahwa Anda juga bisa meningkatkan conversion dengan menjual manfaat yang akan didapatkan oleh orang yang membeli dan menggunakan produk Anda, daripada fokus pada tampilan produk. Dan lagi, orang datang ke toko ecommerce Anda karena membutuhkan bantuan (merasa lebih baik, terlihat lebih baik, bekerja lebih efisien, menjadi lebih produktif, lebih senang, merasa terhibur, dll.).
Untuk meningkatkan conversion, pastikan selalu memfokuskan value proposition pada product pages Anda. Untuk mencapai hal tersebut, tanyakan pertanyaan ini pada diri Anda sendiri:
- Siapakah pelanggan saya?
- Apa yang mereka inginkan?
- Bagaimana produk kita bisa membantu mereka?
- Manfaat apa yang mereka dapatkan dari produk kita?
- Bagaimana produk kita mengubah hidup mereka?
- Apa hasil akhir yang dicari oleh orang?
- Janji apa yang saya buat kepada orang yang membeli produk saya?
Untuk membuat value propositions pada product pages, baca blog post dari Peep Laja di ConversionXL. Dalam post ini, Peep sangat memfokuskan pentingnya untuk berpikir dari perspektif pelanggan Anda.
“Value proposition Anda harus sesuai dengan bahasa yang digunakan pelanggan. Value proposition harus sejalan dengan apa yang dipikirkan oleh pelanggan. Supaya bisa melakukannya Anda perlu mengetahui bahasa yang pelanggan Anda gunakan untuk menjelaskan penawaran Anda dan bagaimana mereka mendapat manfaat dari produk Anda.” – Peep Laja
Value Proposition Fitbit
Value Proposition Dollar Shave Club
9. Jadikan aplikasi mobile sebagai prioritas
Jika Anda ingin meningkatkan conversion, product pages Anda HARUS teroptimasi untuk mobile. Anda tidak bisa mengabaikannya. Setiap hari, semakin banyak orang yang menggunakan ponsel mereka sebagai alat utama untuk berbelanja online. Berdasarkan riset yang ditampilkan oleh Statista, “pada 2018, revenue mobile ecommerce di U.S. diperkirakan mencapai jumlah 178.27 miliar U.S. dollar, meningkat dari 56.67 U.S. dollar pada 2014.” Dalam banyak survey / prediksi, mobile juga diperkirakan menjadi key driver pertumbuhan ecommerce. Baca Survey Internetretailer.
Pengguna ponsel tidak mau menunggu untuk product page yang memakan waktu loading lebih dari sekian detik. Untuk menghindari kehilangan pelanggan potensial, pastikan produk Anda tidak hanya bisa dilihat di ponsel, tapi juga mudah dibeli. Untuk membantu membuat dan mengoptimasi toko ecommerce untuk mobile, baca seluruh blog post dari Michael Mace UserTesting.com.
10. Tuliskan deskripsi produk secara menarik
Menyalin merupakan sahabat terbaik Anda dalam mengerjakan product pages. Menyalin juga bisa menjadi musuh terbesar Anda. Agar efektif dan mendapatkan conversions lebih banyak, Anda harus menghabiskan waktu mengembangkan deskripsi yang menarik untuk produk Anda. Kuncinya adalah dengan menghindari over deskriptif, robotic, dan keyword-happy, dan lebih menuliskan konten original yang membantu pelanggan membayangkan sendiri mereka menggunakan produk Anda.
Sellbrite memberi contoh dari Casper. Baginya, Casper melakukan pekerjaan baik dengan membantu orang memahami apa produknya, dan bagaimana produk tersebut membuat hidup mereka lebih baik.
Untuk membantu menulis copywriting menarik untuk product pages, pelajari blog post ini dari ConversionXL.
11. Tambahkan social proof
Social proof merupakan cara lain untuk membangun trust, menguatkan reputasi Anda, dan meningkatkan conversion pada product pages Anda. Review produk (sudah disebutkan sebelumnya) merupakan bentuk teknis dari bukti sosial, tapi saya ingin membahas secara terpisah karena sekarang ada banyak pilihan lain yang dapat Anda terapkan juga ke dalam product pages. Contohnya, selain memasukkan review dalam product pages Anda, Anda juga bisa menambahkan:
- Bar share media sosial (gunakan tool seperti SumoMe Share)
- Tombol heart atau like
- Gambar Instagram dari pelanggan yang puas (konten yang dihasilkan oleh user)
- Logo dari perusahaan lain yang menggunakan produk Anda
Tujuan menggunakan social proof ke dalam product pages Anda adalah untuk:
- Membangun kredibilitas dengan menghasilkan konten dari pelanggan.
- Menggunakan konten dari luar untuk menguatkan reputasi Anda dan reputasi produk Anda.
- Membuat visitor merasa seperti ada yang kurang jika mereka tidak membeli.
- Membantu visitor merasa sepert bagian dari komunitas eksklusif jika membeli produk.
Untuk mempelajari strategi dibalik bukti sosial dalam ecommerce, baca blog post ini dari Neil Patel.
12. Gunakan prinsip scarcity (kelangkaan)
Cara terakhir yang dapat meningkatkan conversion pada product pages Anda adalah dengan menggunakan kelangkaan untuk merasa bahwa produk tidak lagi tersedia jika visitor menunda pembelian, bahwa special deals sudah tidak ada lagi nanti, atau bahwa harganya mungkin berubah. Tujuannya adalah memberi sedikit tekanan pada visitor dan mendesak mereka untuk melakukan keputusan pembelian lebih cepat dan sebelum meninggalkan website Anda.
Untuk mempelajari bagaimana menggunakan scarcity pada product pages Anda, pelajari sumber berikut:
- While Supplies Last: How to Use Scarcity and Urgency to Increase Sales dari Shopify
- 18 Scarcity Examples That Can Boost Sales dari ConversionXL
- 4 Proven Urgency Techniques To Increase Conversion Rates dari Rejoiner
Sumber: sellbrite.com
Baca Juga:
Cara Meningkatkan Kepercayaan User Terhadap Landing Pages Website Anda
ulasannya sangat menarik sekali terutama untuk saya pemilik toko online. Kalau bisa dibuat lebih terperinci lagi untuk bagian deskripsi produk untuk meningkatkan penjualan