Ini adalah artikel part 4 dari belajar email marketing tentang bagaimana agar customer akan mengclick email yang kita berikan. Untuk part 1 bisa Anda baca di Micro dan Macro Yes, Value dan Cost Force – Mengenal Konsep-Konsep Terpenting Dalam Email Marketing untuk Bisnis Online sedangkan part 2 tentang “capture” bisa Anda baca di Belajar Email Marketing: Bagaimana Mengurangi Cost Force – Prinsip dan Studi Kasus Capture Email dan part 3 tentang “open” dapat Anda baca di Belajar Email Marketing : Bagaimana Cara Membuat Orang Membuka Email Kita dan Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Mengirim Email – Prinsip dan Studi Kasus Open Email
Sekarang, setelah kita mempelajari bagaimana cara meningkatkan open rate dari email yang kita kirimkan kali ini kita akan membahas bagaimana cara meningkatkan click rate dari email yang kita berikan.
Seperti biasanya, sebelum masuk ke pembahasan awal kami akan memberikan sebuah contoh sebagai pemanasan.
Contoh 1
Contoh 2
Sekarang menurut Anda, manakah yang memiliki hasil yang lebih optimal dari 2 contoh tersebut? Apakah contoh 1 atau contoh 2?
Jika Anda memilih contoh 2 maka jawaban anda salah. Yang lebih optimal adalah contoh 1.
Mengapa? Mari kita bahas hal tersebut
Terkadang kita menambahkan biaya yang tidak penting dengan menggabungkan hal-hal yang ada di landing page ke dalam email, padahal tujuan dari email hanyalah untuk mendapatkan sebuah “click”.
Kita lihat contoh 2 mengapa hal ini menjadi tidak optimal
Inilah yang terjadi pada contoh 2
Dapat kita lihat bahwa contoh 2 mengandung hal-hal yang tidak penting, terlalu banyak dan call-to-action “subscribe and save” yang di lakukan berulang kali sehingga hal tersebut dapat membuat customer menjadi bingung dan akhirnya tidak akan mengclick email tersebut. Tiga bagian dari email dalam contoh 2 mengacu pada call-to-action, dimana seharusnya call-to-action hanya perlu ditampilkan 1 saja dalam sebuah email.
Lalu bagaimana caranya?
Kita harus menjawab pertanyaan ini dalam email kita, “apakah ada sebuah kalimat atau content yang tidak membantu kita untuk mendapatkan sebuah click?” karena setiap content atau kalimat yang tidak penting, dapat mengurangi kemungkinan dari customers untuk mengclick email tersebut.
Oleh karena itu contoh 2 berbeda dengan contoh 1
Dapat dilihat contoh 1 setiap bagian memiliki arahan yang jelas untuk customers dari Headline hingga tombol call-to-action sehingga dapat menciptakan micro “yes”. Kemudian email ini tidak memberi dan meminta terlalu banyak seperti dalam contoh 2 dan memiliki 1 tombol call to action saja sehingga tidak membuat customer merasa bingung.
Cara Meningkatkan Click Rate Email
Ada 3 cara untuk meningkatkan click rate dari email, yaitu :
1. Mengurangi Panjang Tulisan
Dengan mengurangi tulisan yang tidak kita perlukan dapat membuat hasil menjadi optimal dan meningkatkan click rate sebsar 77%.
2. Mengurangi Call-to-Action
3. Gunakan Gaya Bahasa Yang Tepat
Gaya bahasa seperti customer service dapat meningkatkan click rate sebesar 29% dibandingkan dengan gaya bahasa sebuah mesin penjawab.
Cara Menaikkan Value Dari Email
Value merupakan hal yang paling penting dalam sebuah email dan didukung dengan isi dari email tersebut. Janganlah membuat “isi” email yang dapat meyakinkan customer kita melainkan “value” lah yang seharusnya dapat meyakinkan customer yang kita miliki.
Isi email yang efektif harus sesuai dengan 3 faktor yang telah kita bahas sebelumnya di sini.
Ada 5 tahap yang akan dilalui customer pada saat pembentukan value dalam pikiran customer.
1. Exposition
Dalam tahap ini kita harus membangun sebuah PPC (google adwords), banner, email,dll). Tujuannya adalah agar kita dapat mengajak mereka dan mencari permasalahan yang ada kemudian membawa mereka kedalam pembicaraan yang lebih lanjut sehingga mereka mau meng-click ads, banner atau email yang kita pasang.
2. Rising Action
Setelah tahap pertama maka customer akan melalui tahap ke 2 yaitu rising action dimana customer akan di bawa ke dalam landing page yang kita milikki. Dalam tahap ini kita harus terus memaparkan permasalahan yang ada secara jelas dan bagaimana kita dapat memecahkan masalah yang dimiliki oleh customer tersebut sehingga kita terlihat memilikki sebuah solusi bagi mereka.
3. Climax
Tahap ini muncul pada titik dimana customer kita akan menentukan keputusannya (proses membeli barang dan memasukkan informasi). Kebanyakan hal ini terjadi di landing page bagian call-to-action.
4. Falling Action
Tahap ini adalah titik dimana customers telah menentukan keputusan termasuk seluruh hal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan keputusannya (mengisi informasi pembayaran, informasi pengiriman, dll).
5. Resolution
Tahap terakhir ini muncul ketika customer puas dengan penyelesaian dan value yang di dapatkan dari seluruh proses yang dijalani. Tujuan dari tahap terakhir ini adalah meyakinkan customer bahwa keputusan yang mereka lakukan sudah tepat dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Exposition merupakan tahap yang paling penting dimana tahap tersebutlah yang akan membawa customer ke tahap selanjutnya atau tidak.
Oleh karena itu dalam bagian ini ada 6 hal yang harus dicapai yaitu :
1. Menangkap Perhatian Customers
Email harus menawarkan suatu hal yang dapat menarik perhatian customer sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
2. Membangun Koneksi
Kita harus membangun koneksi dengan customer kita. Gunakanlah gaya bahasa yang menarik, jangan seperti mesin penjawab otomatis. Gunakanlah gaya bahasa yang personal sehingga kita dapat menghilangkan jarak yang ada di antara kita dengan customer. Dengan cara pendekatan yang personal dapat meningkatkan click rate sebesar 349%
Email harus memberikan solusi dari masalah yang sering dihadapi oleh customer.
4. Membangun Interest
Kemudian kita harus membangun sebuah interest agar orang tertarik dengan email yang kita berikan. Contoh diatas menunjukkan setelah memaparkan masalah yang ada email tersebut langsung menjelaskan solusi menarik yang bisa customer dapatkan. Lalu catatan tambahan atas penawaran yang ada menambah kejelasan dan kredibilitas email yang kita berikan.
5. Membangun Sebuah “Suspense”
Suspense merupakan “gap” antara apa yang customer ketahui dan apa yang tidak mereka tahu namun harus diketahui untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Semua email harus memiliki suspense, jika tidak maka customer tidak akan meng click email kita.
Kita harus memberikan informasi yang cukup kepada customer namun jangan terlalu banyak.
6. Tranfer Momentum
Kita dapat mengalihkan customer ke halaman lainnya sesuai dengan kepentingan yang diperlukan saat itu. Contohnya dengan gambar di atas call-to-action mengarahkan customer untuk melihat pilihan subscription lainnya sehingga dapat menjawab pertanyaan yang ada di dalam pikiran customer tentang hal tersebut.
Dalam kasus di atas kalimat di bawah tersebut tidak hanya digunakan untuk mentransfer momentum namun juga memperkuat email tersebut dengan adanya urgensi sehingga membuat customer untuk “dipaksa” meng-click email tersebut.
Jadi seperti itu lah keseluruhan untuk cara membuat orang meng-click email yang kita berikan. Banyak hal yang harus diperhatikan agar customer mau melihat dan meng-click email tersebut seperti meningkatkan value dan memperhatikan isi dari email tersebut. Semoga membantu 🙂
Baca Juga
Shop online