Apa Saja Sebab Customer Mengabaikan Keranjang Belanja ? Pelajari Penelitian Tentang “Cart Abandonment eCommerce 2016” Berikut ini

VWO Melaporkan Angka Pengabaian Cart eCommerce 2016

Terabainya tas belanja atau abandoned cart telah menjadi salah satu masalah terbesar dalam industry eCommerce. Sejumlah penelitian telah melaporkan rata-rata cart abandonment melebihi 60%, di semua situs.

Dengan kata lain, 6 dari 10 tindakan “add-to-cart” pada situs eCommerce tidak menghasilkan penjualan!

Untuk meredakan situasi ini, penjual eCommerce perlu memahami perilaku para user mereka lebih baik lagi. Mereka harus mengetahui hal ini :

  • Mengapa user meninggalkan cart?
  • Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah cart abandonment?
  • Apa yang membuat user kembali ke situs eCommerce dan melakukan checkout untuk abandoned cart?
  • Bagaimana window shopper diubah menjadi pelanggan?

VWO mengadakan sebuah penelitian bersama online shopper, mencari insight penting dalam isu cart abandonment. Respondennya, lebih dari 1000 orang, yang terdiri dari kelompok umur 18 hingga 65 tahun dan tergolong dalam wilayah US.

Berikut temuan utama dari laporan VWO:

Daftar Isi

Mengapa Shopper Mengabaikan Carts (Abandon Cart) ?

Alasan terbesar user tidak menyelesaikan proses pembelian mereka adalah “biaya barang tersembunyi” / hidden cost. Tidak menunjukkan biaya total pada awal transaksi rupanya menjadi masalah bagi mereka.

Seperempat orang responden tidak akan checkout jika mereka menemukan “biaya pengiriman tidak terduga.” Masalah lainnya bagi user termasuk “harus membuat akun baru untuk melakukan checkout” dan “payment security.”

alasan shopper meninggalkan shopping cart

Situs eCommerce bisa mengurangi cart abandonment dengan menyertakan perkiraan biaya pengiriman dan pajak tambahan pada halaman deskripsi produk itu sendiri.

Jika Shopper Memilih Untuk Membeli Produk yang Mereka Tinggalkan, Bagaimana Mereka Melakukannya?

Sekitar seperempat responden (22%) akan membeli produk yang telah mereka tinggalkan dari website lainnya jika ditawarkan promo yang lebih baik.

Menariknya, sebanyak 41% responden akan membeli produk dari situs yang berbeda.

alasan shopper kembali pada produk yang sudah mereka tinggalkan

Situs eCommerce bisa menampilkan tanda jaminan seperti trust seals dan bukti sosial untuk menyolek user agar menyelasikan pembelian mereka.

Apa yang Meyakinkan Shopper Untuk Berbelanja dari Situs yang Tidak Populer?

Persepsi user terhadap situs baru sangat dipengaruhi oleh pengalaman dari shopper lainnya dengan situs tersebut. 30% user akan membeli produk dari situs yang tidak populer berdasarkan review customer yang ditampilkan di situs tersebut.

Trust seals terbukti menjadi faktor terbesar kedua, diikuti dengan “promo yang sayang dilewatkan.”

alasan yang meyakinkan shopper untuk berbelanja dari situs tidak populer

Situs eCommerce harus mendorong user untuk menuliskan review produk yang telah mereka beli. Setelah user menyelesaikan pembelian, mereka bisa ditarget melalui email, mendorong review produk. Mereka juga bisa diberikan insentif, jika dibutuhkan.

Apakah Shopper Menambahkan Produk ke Cart Tanpa Niatan Membeli? Jika Ya, Mengapa?

Hampir setengah (45%) dari user yang menambahkan produk ke dalam cart mereka tanpa keinginan untuk membelinya, melakukan hal tersebut untuk mengetahui harga finalnya. User ingin mengetahui semua biaya yang mungkin muncul pada halaman checkout nanti, seperti biaya pengiriman dan pajak.

35% menggunakan fungsi add-to-cart sebagai wishlist. 10% pengguna berharap mendapatkan diskon pada produk yang diinginkan nantinya.
menambahkan produk ke cart tanpa niatan membeli, bagaimana bisa

Sekali lagi, hal ini menunjukkan betapa pentingnya memberi transparansi terhadap biaya produk.

Apa yang Mendorong Shopper Untuk Membeli Produk yang Mereka Tinggalkan?

58% responden mengatakan bahwa email dan iklan, yang menawarkan diskon pada abandoned product, menarik mereka untuk kembali ke situs. Ini menunjukkan keefektifan retargeting dalam mengurangi tingkat cart abandonment.

Menerapkan prinsip scarcity untuk retargeted email/ads juga berhasil untuk beberapa shopper. 9% responden mengatakan bahwa mereka akan kembali ke situs untuk membeli produk jika stok barang tersebut akan habis.


hal yang memotivasi shopper untuk membeli produk yang mereka tinggalkan

Situs eCommerce perlu menguasai retargeting untuk me-recover abandon cart.

Apakah Shopper Meninggalkan Pembelian Ketika Bank Mereka Menolak Transaksinya?

25% responden mengatakan bahwa mereka pernah meninggalkan pembelian setidaknya satu kali karena bank menolak transaksi mereka.

pembayaran menggunakan bank

Situs eCommerce perlu menyediakan beberapa pilihan pembayaran bagi user. Metode pembayaran bisa termasuk digital wallets dan servis COD (cash on delivery).

Apa yang Mendorong Window Shopper Untuk Melakukan Pembelian?

99% user yang tidak secara aktif mencari produk untuk dibeli mengakui bahwa penawaran time-bound mendorong mereka untuk melakukan sebuah pembelian.

Hampir setengah dari responden (48%) akan membeli sebuah produk jika ditawarkan diskon yang berjangka waktu, bahkan ketika mereka sedang melakukan window shopping.

motivasi bagi window shopper untuk berbelanja

Situs eCommerce harus mengadakan penawaran yang berjangka waktu untuk menarik window shoppers.

Bagian Proses Checkout Mana yang Paling Membuat Frustasi Para Online Shopper?

Tidak ada yang lebih memusingkan shopper dari kegiatan mengisi informasi sebanyak dua kali – 32% responden mengakui hal ini.

Posisi kedua adalah “terlalu banyak kolom form” yang disetujui oleh 26% responden. 14% responden mengatakan “tidak dapat mengubah/memodifikasi pesanan” adalah hal yang paling dibenci dalam proses checkout.

proses checkout yang membuat shopper frustasi

Situs eCommerce harus menjamin bahwa proses checkout mereka memiliki masalah yang minim. Mereka hanya perlu menanyakan hal detail yang paling relevan dan penting dari user.

Apakah Online Shopper Meninggalkan Carts Jika Mereka Diminta Mengenai Informasi Pribadi?

Hampir 60% responden pernah setidaknya sekali meninggalkan pembelian karena situs yang dikunjungi menanyakan informasi yang tidak ingin mereka bagikan.

34% responden mengakui meninggalkan pembelian ketika mereka diminta untuk mencantumkan nomor social security mereka. Informasi lainnya mencakup gender, nomor telepon dan tanggal lahir.

informasi pribadi berpengaruh pada cart abandonment

Situs eCommerce seharusnya hanya menanyakan informasi yang akan mereka gunakan secara aktif dan relevan.

Kesimpulan

Cart abandonment masih menjadi masalah utama dalam bisnis eCommerce. Laporan ini berusaha memberi solusi akan beberapa faktor umum mengapa shopper meninggalkan cart mereka, dan bagaimana penjual eCommerce bisa menangani masalah tersebut. Strategi utama untuk mengurangi cart abandonment termasuk retargeting, menggunakan prinsip scarcity dan urgency, mengelola transparansi harga, dan meminimkan form-friction.

Sumber : vwo.com

Baca Juga : 6 Cara Efektif Untuk Meningkatkan Omzet Bisnis Online E-Commerce

5 thoughts on “Apa Saja Sebab Customer Mengabaikan Keranjang Belanja ? Pelajari Penelitian Tentang “Cart Abandonment eCommerce 2016” Berikut ini”

  1. naah ini nih bener,banyak keranjang yang diabaikan apa mesti keranjang belanjanya di perbesar atau dengan warna yang kontras?hhe

  2. Pingback: Struktur Email Untuk Me-Recover Cart Abandonment dan Meningkatkan Penjualan Toko Online | Buat Toko Online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *