Kita semua pernah mengalaminya. Anda duduk di depan komputer, menatap kursor yang berkedip. Ini disebut “ketakutan halaman kosong”.
Secara teori, AI seharusnya menyelesaikan masalah ini. Tapi seringkali, AI justru memperburuknya. Anda mendapatkan draf yang kaku, terlalu panjang, dan tidak terdengar seperti Anda.
Baca juga artikel tentang Prompt AI Lainnya :
Prompt AI Part 1 : 5 Hukum Prompting Presisi
Prompt AI Part 2 : Proses 15 Menit: Panduan Membangun Prompt Presisi dari Awal
Prompt AI Part 3 : Peta Persuasi AI: 12 Pemicu Emosional untuk Teks yang Mendorong Tindakan
Prompt AI Part 4 : 10 Template Siap Pakai untuk Mengatasi Kebuntuan Kreatif
AI Prompt Part 5 : Mengatasi Hambatan AI: 7 Mitos Prompting Presisi yang Menghabiskan Waktu Anda
Masalahnya bukan pada AI. Masalahnya ada pada proses kita.
Ada sebuah metode untuk membuat aset pemasaran—seperti email, postingan sosial, atau materi iklan—yang “siap kirim” hanya dalam 15 menit, bukan berjam-jam. Ini adalah alur kerja langkah demi langkah untuk membangun prompt yang presisi dari awal.
Tahap 1: Persiapan (Menit 1-2) – Tentukan Hasil Akhir dari Prompt Anda
Langkah pertama adalah yang paling penting: Tentukan dengan jelas apa yang Anda coba buat.
Sebelum Anda menulis satu kata pun untuk AI, Anda harus tahu persis apa hasil akhirnya. Kejelasan adalah kunci kecepatan.
Alih-alih memikirkan “Saya perlu beberapa ide konten,” cobalah berpikir spesifik tentang aset yang Anda butuhkan:
- “Saya perlu hook (kalimat pembuka) yang berani untuk postingan sosial.”
- “Saya perlu 3 baris CTA (Call to Action) yang mengarahkan ke kursus saya.”
- “Saya perlu pembuka email penjualan.”
Memiliki tujuan yang jelas sebelum Anda mulai adalah 90% dari keberhasilan.
Tahap 2: Konstruksi (Menit 3-7) – Menggunakan “Pembangun Prompt”
Setelah Anda tahu apa yang Anda buat, sekarang saatnya membangun prompt Anda.
Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menyusunnya lapis demi lapis, seperti membangun balok mainan. Jangan menulis satu paragraf prompt yang panjang dan berantakan.
Gunakan empat langkah modular ini untuk “membangun” instruksi Anda.
Langkah 1: Pilih Jenis copy prompt Anda
Mulailah dengan memberi tahu AI format pastinya.
Contoh:
- “Tulis sebuah postingan media sosial singkat…”
- “Tulis sebuah intro halaman penjualan…”
- “Tulis sebuah CTA penutup…”
- “Tulis sebuah email undangan…”
Langkah 2: Perjelas Hasil Akhir prompt anda
Selanjutnya, beri tahu AI apa yang harus dirasakan, diyakini, atau dilakukan oleh pembaca pada akhirnya. Ini adalah Hukum #1 (Mulai dari Hasil Akhir).
Contoh:
- “…yang membantu [tipe pembaca] merasa dipahami.”
- “…yang membuat [tipe pembaca] membingkai ulang rasa takut mereka.”
- “…yang menggerakkan [tipe pembaca] untuk memesan panggilan.”
Langkah 3: Masukkan ‘Suara’ Anda (Voice)
Ini adalah langkah yang sering dilewati orang, padahal ini yang paling penting untuk keaslian. Anda harus memberi tahu AI bagaimana harus bersuara.
Gunakan “isyarat berbasis perasaan”—deskripsi tentang nada emosional Anda.
Contoh:
- “…Buat ini terdengar seperti saya tenang tapi tak terabaikan.”
- “…Nadanya: main-main tapi membumi.”
- “…Tulis seolah saya lelah dengan omong kosong, tapi masih mendukung mereka.”
- “…Ini harus terasa seperti kebenaran yang sunyi, bukan klaim yang berani.”
Langkah 4: Batasi Bentuknya (Toggle)
Langkah terakhir dalam konstruksi adalah “Toggle”. Ini adalah batasan kreatif atau “pembatas kecepatan” yang Anda berikan kepada AI.
Batasan memaksa AI untuk menghilangkan basa-basi dan langsung ke intinya. Ini adalah jalan pintas tercepat menuju kejelasan.
Contoh:
- “…Pertahankan di bawah 3 baris.”
- “…Mulai di tengah pemikiran.”
- “…Gunakan struktur ritmis (berirama).”
- “…Jangan gunakan intro atau ringkasan.”
Ulasan Mendalam tentang “Toggle” (Batasan Kreatif)
Memberi AI batasan adalah cara Anda mendapatkan kembali kendali. Batasan memaksa AI untuk menjadi lebih kreatif, bukan lebih malas.
Daripada memberi AI kebebasan penuh, beri AI “kotak” yang jelas untuk diisi. Ada empat jenis batasan utama yang bisa Anda gunakan:
1. Batasan Format
Ini adalah batasan yang paling sederhana. Anda memberi tahu AI ukuran dan bentuk yang tepat dari output yang Anda inginkan.
- “Pertahankan di bawah 3 kalimat.”
- “Tulis dalam 5 poin saja.”
- “Batasi hingga 120 kata.”
- “Output dalam 3 paragraf pendek, masing-masing tidak lebih dari 40 kata.”
2. Batasan Alur atau Kecepatan
Batasan ini mengatur tempo tulisan. Ini sangat berguna untuk membuat tulisan yang terasa cepat dan energik.
- “Tulis seolah-olah Anda hanya punya 90 detik untuk menyampaikan ini.”
- “Tulis seperti Anda mengirim SMS ke teman dengan terburu-buru.”
- “Output seolah-olah Anda berada di atas panggung dengan sisa waktu 30 detik.”
3. Batasan Emosional atau Gaya
Batasan ini mengontrol bagaimana tulisan itu terasa. Ini membantu menghilangkan bagian-bagian yang membosankan dari tulisan AI.
- “Mulai di tengah pemikiran, seolah kita masuk di tengah percakapan.”
- “Hindari perkenalan, sanggahan, atau ringkasan; langsung ke intinya.”
- “Akhiri dengan ketegangan emosional—jangan selesaikan sepenuhnya.”
- “Gunakan irama yang ritmis, hampir puitis, tanpa kalimat panjang.”
4. Batasan Struktural
Batasan ini memberi AI kerangka kerja copywriting klasik. Ini sangat berguna jika Anda tahu formula apa yang berhasil.
- “Bingkai ini dalam formula Problem-Agitate-Solve (Masalah-Gelisah-Solusi).”
- “Gunakan struktur AIDA (Attention-Interest-Desire-Action), tetapi setiap bagian tidak lebih dari 25 kata.”
- “Format sebagai Q&A mini, tanpa paragraf.”
- “Tulis sebagai cerita singkat: latar → konflik → resolusi.”
Tahap 3: Penajaman (Menit 8-15) – Proses “Stacking”
Setelah Anda menjalankan prompt yang telah Anda bangun, AI akan memberi Anda draf pertama.
Jangan mengedit draf ini secara manual.
Sebagai gantinya, gunakan proses yang disebut “stacking” (menumpuk). Anda akan menggunakan prompt tindak lanjut yang pendek untuk menyempurnakan atau “memahat” draf pertama tersebut.
Ini adalah tentang “penyempurnaan ke depan,” bukan “memperbaiki” ke belakang.
Contoh prompt tindak lanjut (stacking):
- “Sekarang tulis ulang itu dengan spesifisitas emosional yang lebih.”
- “Konten yang sama, struktur baru: bagi menjadi 3 baris pendek.”
- “Dorong suaranya sedikit lebih tajam. Jangan terlalu banyak menjelaskan.”
- “Ambil baris di draf tadi yang paling ‘kena’. Buat versi baru hanya dari baris itu.”
Langkah Terakhir: Pemeriksaan Suara (Menit 13-15)
Setelah 2-3 kali “stacking”, Anda seharusnya memiliki sesuatu yang sudah 90% selesai. Sekarang saatnya untuk “Pemeriksaan Suara” terakhir.
Tanyakan pada diri Anda tiga hal:
- Apakah ini terdengar seperti sesuatu yang akan saya katakan?
- Apakah ini bersih, berani, dan jelas?
- Apakah ini cukup baik untuk dikirim—tanpa rasa malu?
Jika jawabannya belum “ya”, jalankan satu prompt kalibrasi terakhir:
“Tulis ulang ini agar terdengar lebih jujur, tidak terlalu ‘hype’, dan membumi.”
Lalu, salin, tempel, dan publikasikan.
Kesimpulan: Selesai dalam 15 Menit
Itulah alur kerja 15 menit.
- Menit 1-2: Tentukan Hasil Akhir.
- Menit 3-7: Bangun prompt Anda (Jenis, Hasil, Suara, Batasan/Toggle).
- Menit 8-15: Lakukan “Stacking” dan Pemeriksaan Suara.
Metode ini tidak hanya menghemat waktu Anda. Ini menghemat energi kreatif Anda. Anda berhenti merasa seperti editor AI yang frustrasi dan mulai bertindak sebagai direktur kreatif. Anda berhenti “memperbaiki” dan mulai “menerbitkan”.
One thought on “Prompt AI Part 2 : Proses 15 Menit: Panduan Membangun Prompt Presisi dari Awal”