Email adalah metode komunikasi yang disukai dalam hubungan bisnis bagi 72% orang dewasa di Amerika, menurut sebuah studi yang baru saja dilakukan oleh MarketingSherpa. Sebagaimana inisiatif marketing lainnya, email membutuhkan sebuah strategi untuk menginspirasi audience dan mendapatkan perhatian mereka. Ketika digunakan dengan benar, email telah terbukti sebagai platform marketing yang paling berpengaruh dan cost-effective (efektif dalam hal biaya).
Tujuan Anda bukan untuk mendapatkan pesan masuk ke dalam inbox pelanggan yang sudah penuh. Tujuan Anda adalah meminta pelanggan untuk membuka pesan Anda, dan hal ini bisa didongkrak melalui konten untuk menarik mereka dan menyelesaikan call to action-nya.
Standarnya open rate sebuah email marketing adalah 11-15%, dengan CTR (click-through rate) 2.5%, yang disampaikan pada sebuah infografis oleh MarketingProfs. Jika Anda berada di bawah angka tersebut, Anda perlu mengatur ulang strategi, menambah faktor personalisasi dan manusiawi untuk campaign email marketing Anda.
Untuk meningkatkan open rate email, Anda perlu mendorong customer untuk mengklik pesan Anda. Separuh dari semua email akan dibuka di antara enam jam pertama setelah email tersebut diterima. Jika email menumpuk, pastikan email dari Anda tidak tersesat dalam antrian.
Baca Juga: 5 Cara Efektif dalam Mendapatkan Email Konsumen bagi Ecommerce Anda
Ketika email tersebut dibuka, Anda perlu menarik perhatian mereka dengan informasi yang berharga seperti tawaran promosi atau gambar. Kustomisasi subscriber Anda, pahami apa yang mereka cari dan ceritakan kisah Anda dalam cara yang unik. Kesan pertama Anda harus menyenangkan sehingga customer mau terlibat pada setiap email yang Anda kirimkan.
Marketing itu berkisar dengan mengetes dan mencoba untuk menemukan sebuah strategi yang menghasilkan kesuksesan. Anda tidak bisa membicarakan tentang conversion kalau email Anda saja tidak dibuka. Jika Anda mengalami open rate yang rendah, tes dan cobalah strategi di bawah ini untuk memperbaiki kemampuan delivery pesan dan meningkatkan open rate.
1. Subject Lines
Sebuah presentasi oleh Jay Baer berjudul “What Your Customers Really Think of Your Email Program,” menunjukkan bahwa 35% dari penerima email membuka email berdasarkan judul emailnya.
Subject line akan mendukung atau menjatuhkan open rate. Personalisasi subject lines dan buatlah sejelas mungkin sehingga subscriber Anda tertarik untuk membuka email tersebut. Subject lines harus menginspirasi, kuat, dan menarik untuk berada di deretan email dalam inbox customer Anda yang sangat penuh.
Ringkas
Email yang paling efektif adalah email dengan subject lines yang pendek. Sebuah studi oleh SendGrid menemukan bahwa subject lines dengan tiga kata memiliki engagement rate tertinggi (21.2%) meskipun hanya 1.6% email tersebut yang singkat. Pastikan subjek email Anda dibuat dengan baik dan mewakili isi email tanpa memusingkan pembaca Anda dengan istilah-istilah aneh.
Hindari Istilah-istilah Spamming
Meskipun Anda mungkin berpikir bahwa pembaca ingin mendapat keuntungan dari email “sale” atau “reminder” yang Anda kirim, MailChimp menyarankan Anda untuk menghindari penggunaan istilah tersebut. Menggunakan kata-kata seperti “free/gratis”, “diskon x%”, “dijamin” atau “klik disini” bisa memberikan efek negatif pada campaign dan open rate Anda.
Jika Anda terus menggunakan istilah tersebut pada subject lines Anda, banyak pelanggan yang tidak akan melihat pesan Anda karena mereka akan langsung meletakkannya ke folder spam. Bahkan jika pesan Anda sampai di inbox mereka, kata-kata spam itu sering membuat pembaca tidak ingin mengetahui campaign Anda lebih lanjut.
Tidak ada salahnya mempromosikan campaign dengan menggunakan sense of urgency jika sale akan berakhir atau waktu pendaftaran event akan segera ditutup. Sebuah contoh, misalnya “Sale berakhir besok tengah malam!” menunjukkan bahwa pengguna harus melakukan action secepatnya.
Personalisasi
Jika Anda bisa menambah custom field dalam pesan email, dan berbicara langsung dengan pelanggan Anda, open rate akan naik secara signifikan. MailChimp menawarkan tools untuk menetapkan strategi personalisasi untuk melihat strategi mana yang paling efektif dalam campaign Anda.
Ejaan dan Tata Bahasa
Selalu ingat untuk menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baik dan benar. Tanda baca merupakan komponen penting dalam pesan Anda, tapi jangan menggunakan kalimat yang terlalu berjualan atau mendesak.
Subject email dengan semua huruf kapital, termasuk juga salah eja, atau menggunakan tanda kalimat seru dapat merusak pesan Anda. Dengan mengajukan pertanyaan kepada user dan akhiri dengan tanda tanya memiliki 44% open rate yang lebih tinggi daripada menggunakan kalimat seru, berdasarkan studi yang dilakukan oleh ClickZ.
Salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi open rate adalah mengetes berbagai macam subject lines dengan beragam strategi. Ungkapkan emosi dan menyatulah dengan audience.
Dorong mereka untuk membuka pesan Anda dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang akan Anda jawab dalam email. Buatlah email tersebut personal, santai dan berbicaralah secara langsung kepada customer Anda.
2. List Segmentation
List segmentation atau daftar segmentasi membantu Anda melakukan personalisasi lebih lanjut dan membatasi target audience. Anda bisa memilih pelanggan pada daftar yang ingin dikirimkan pesan tertentu. Kelompokkan audience berdasarkan custom field untuk memanfaatkan pesan Anda secara lebih efektif.
- Pekerjaaan (Occupation)
- Lokasi (Location)
- Minat (Interest)
- Industri (Industry)
- Tanggal berlangganan (Date Subscribed)
- Sejarah Pembelian/Konversi (Purchase/Conversion History)
- Jenis Kelamin (Gender)
- Usia
Selanjutnya, pikirkan topik serta konten yang pernah melibatkan pelanggan Anda di masa lalu. Buatlah email yang personal. Ketika pelanggan Anda memberikan informasi yang membuat Anda lebih mudah dalam menargetkan pesan, manfaatkan data tersebut.
Lihat daftar Anda, dan lakukan analisis metrics untuk melihat konten yang dibuka oleh pelanggan Anda. Hindari email blast yang mengirimkan pesan yang sama ke ratusan dan ribuan orang. Econsultancy menunjukkan betapa pentingnya taktik ini untuk beragam industri dengan mengelompokkan daftar email mereka.
Pelajari program yang Anda gunakan, dan akses pilihan list segmentation untuk menjabarkan pelanggan Anda. Anda akan melihat bahwa beberapa segmentasi memberikan respon dan open rate yang lebih baik dibandingkan kelompok lainnya. Buatlah data yang Anda dapat melalui segmentasi tersebut untuk membuat campaign yang lebih efektif.
Ketika Anda tidak mengelompokkan daftar pelanggan untuk mengirimkan pesan yang dipersonalisasi, Anda tidak bisa membuat subject lines untuk audience Anda. Segmentasi daftar pelanggan Anda, kemudian berikan konten unik yang meningkatkan permintaan. Semakin baik segmentasi Anda, semakin efektif email marketing yang Anda jalankan.
Split Testing
Aspek apa yang bisa Anda tes untuk mendapatkan hasil campaign terbaik? Cobalah beragam variasi dan lakukan tes pada subject lines, body text, call to action, personalisasi atau desain email Anda. Kirimkan pesan yang sama dalam beragam versi kepada daftar pelanggan Anda.
Tools seperti MailChimp dan Active Campain menawarkan dukungan untuk A/B Testing, atau Anda bisa memisahkan pelanggan secara manual untuk melakukan tes campaign. Tujuan utamanya adalah agar pelanggan Anda membuka email. Jika Anda tidak melihat adanya perkembangan dengan dua versi email, cobalah versi tambahan untuk melihat respon audience Anda.
Semua aspek dalam email mempengaruhi conversion Anda. Open rate dipengaruhi oleh kualitas subject line. Lihat pada keseluruhan campaign dan tentukan bagaimana Anda ingin meningkatkannya. Lakukan percobaan dengan berbagai gaya headline dan personalisasi pesan yang berbeda.
Variasi split testing:
- Waktu pengiriman (Pagi vs Sore atau Pagi vs Siang).
- Pengirim/ Dari Nama (noreply@example.com or John from Example).
- Panjang kalimat/Istilah pada subject line.
- Personalisasi pada subject line.
Ketika Anda melakukan tes dengan strategi yang berbeda, tetapkan ukuran sample minimum sekitar 100 pelanggan. Tes yang akurat akan membantu Anda menemukan strategi mana yang akan menghasilkan engagement rate lebih tinggi. Kenalilah daftar pelanggan Anda dan lihat bagaimana sebuah perbedaan kecil dalam strategi berdampak pada performa campaign Anda.
Unsubscribe rate untuk setiap email yang terkirim di antara .11 dan .2%. Untuk setiap email yang tidak engage dan terasa seperti terlalu mempromosikan produk atau servis akan mengakibatkan unsubscribe dari campaign tersebut.
Tes engangement untuk beragam email dengan pesan yang isinya secara keseluruhan sama. Platform email marketing Anda harus bisa melakukan test factor dan perbedaan dalam pesan Anda secara cepat dan efisien.
Mindset Mobile Mindset dengan Design Responsif
Email Anda harus memiliki design yang responsive. Anda harus menjaga user experience tidak peduli device apa yang mereka gunakan dengan mengoptimasi campaign untuk mobile device.
Akun mobile device mencapai 51% dari semua email yang dibuka, menurut studi yang dilakukan oleh ConstantContact, dan lebih dari 75% pelanggan akan menghapus email Anda jika mereka tidak bisa melihatnya dalam versi mobile.
Cara terbaik adalah dengan mengasumsikan audience sedang melihat pesan Anda pada sebuah smartphone. Pastikan seluruh judul email akan muncul pada layar standar smartphone. Sementara customer Anda sedang melakukan meeting, menunggu kopi atau berada di kereta, mereka akan melihat email dari inbox smartphone mereka.
Jika open rate Anda sudah menurun sejak tahun lalu, layer mobile bisa jadi salah satu faktornya. Ikutilah perilaku audience dengan campaign email yang responsif diakses secara mobile.
Tingkatkan open rate dengan menggunakan kata-kata yang lebih efektif dalam subjet line (kurang lebih sekitar 30-40 karakter), dan design layout-nya untuk versi mobile.
Bahkan jika user membuka pesannya, bisakah mereka membacanya? Apakah lebarnya sesuai dengan display? Apakah gambarnya terlalu lama untuk dimunculkan? Apakah ada kolom yang mengharuskan user men-scroll layarnya? Sederhanakan dan modifikasi design Anda.
Frekuensi Pengiriman
Seberapa sering Anda harus menghubungi pelanggan memang memunculkan banyak kebingungan. Haruskah Anda menghubungi mereka sebulan sekali, seminggu sekali atau setiap 4 bulan sekali? Jawabannya beragam bergantung pada industri bisnis yang Anda tekuni.
Ingatlah bahwa customer Anda menerima semua komunikasi dan pesan Anda, tapi mereka tidak suka pesan yang tidak tepat waktu dan tidak relevan. Tidak ada frekuensi yang sempurna, tapi ada resiko sehubungan dengan email yang dikirimkan terlalu banyak atau sedikit.
Menurut National Email Client Report oleh DMA pada 2015, email marketer menjadi semakin strategis dengan pendekatan mereka, lebih jarang menghubungi audience mereka. Banyak perusahaan yang saat ini mengirimkan antara lima dan delapan email per bulan.
Jika Anda ingin tetap mengirimkan email yang relevan tanpa berlebihan, Anda harus bisa mengetahui seberapa sering Anda perlu mengirimkan email kepada pelanggan dengan melakukan test dan segmentasi audience. Strategi yang berhasil untuk sebuah brand bisa saja gagal untuk brand lainnya.
Markerting Sherpa menerbitkan sebuah studi berkaitan dengan seberapa sering customer suka menerima email promosi dari perusahaan. Mereka menemukan bahwa 91% orang Amerika mau menerima email Anda, tapi hanya 15% suka menerima email tersebut secara harian. Sementara itu 85% hanya mau satu email dalam sebulan, manakah yang menurut Anda sesuai dengan kebutuhan Anda?
- Berikan pilihan kepada customer untuk menerima email seberapa sering.
- Kurangi frekuensi secara otomatis pada pelanggan yang tidak membuka pesan Anda.
- Ubah frekuensi untuk beragam segmentasi pada campaign Anda.
- Ubah nada kalimat untuk menyediakan informasi yang berguna daripada sekedar memberi materi promosi.
- Kirimkan email lebih banyak untuk pelanggan yang aktif, dan jalin kemabli komunikasi dengan mereka yang tidak pernah berinteraksi atau membuka email Anda.
Jika Anda membingungkan pelanggan mereka akan menghapus pesan Anda sebelum mereka membaca apa yang Anda tawarkan. Lakukan tes pada daftar pelanggan Anda untuk menentukan bagaimana mereka berinteraksi dengan brand Anda. Setelah Anda mengetahui pelanggan Anda, open rate dari email campaign Anda akan meningkat seiring dengan frekuensi pengiriman email yang tepat.
Waktu Pengiriman
Ketika campaign marketing Anda sedang berjalan, telusuri data dan CTR (Click Through Rate) Anda untuk menentukan pola engagement. Waktu adalah segalanya ketika menyangkut open rate. WordStream memberikan informasi yang detail mengenai waktu terbaik agar audience membuka email Anda.
Menurut WordStream, open rate pada weekend rendah, begitu juga dengan hari Senin dan Jumat selama awal dan akhir hari kerja. Selasa hingga Kamis sepanjang jam kerja (1-3 pm) adalah waktu yang tepat untuk mengirim email dan kemudian meningkatkan open rate email Anda.
Anda harus mengenal target audience Anda dan pesan yang Anda kirimkan. Pahami kapan waktu pelanggan Anda mengecek email mereka dan device yang mereka gunakan. Dan jangan lupa subject line dan kata-kata dalam pesan Anda yang memberikan dampak terbesar.
Perbarui List dan Buatlah tetap Baru
Open rates sulit meningkat ketika Anda memiliki daftar email yang using atau user yang tidak aktif.
Perusahaan yang tidak bertahan akan membuat karyawannya meninggalkan alamat email perusahaan yang tidak lagi terpakai. Akun email akan diabaikan ketika Anda membuat yang baru. Jika Anda memiliki list yang sama dari lima tahun yang lalu, Anda hanya membuang uang dengan mengirimkan pesan yang diabaikan dalam inbox.
Untuk meningkatkan hasil dan lead untuk penjualan, list email yang bersih akan menghasilkan delivery yang lebih baik.
Luangkan waktu untuk mengatur pelanggan Anda untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Jika Anda melihat kesalahan ejaan seperti “@gmal.com” bukannya “@gmail.com”, segera perbaiki. Jangan menyia-nyiakan usaha marketing dengan mengirimkan email ke alamat yang salah.
Inilah beberapa cara untuk memperbarui daftar email Anda:
- Hapus alamat email yang sama.
- Cek ketepatan alamat email.
- Lakukan campaign konfirmasi ulang.
- Perbarui detail dan ubah informasi dari kontak.
Pastikan semua pesan Anda terkirim. Jika deliverability rate Anda rendah akibat list pelanggan, servis provider email akan menandai email Anda sebagai spam.
Banyak platform seperti MailChimp, Constant Contact, iContact dan Aweber membantu mengatur list untuk mencegah akun duplikat dan mengecek alamat yang akurat. Atur kampanye Anda dengan platform yang terpercaya akan memberi Anda akses pada plugin dan API yang bisa sign up campaign email marketing Anda secara langsung dari situs Anda.
Perbarui segmented list Anda dan tempatkan semua pelanggan yang tidak pernah membuka pesan Anda selama beberapa bulan terakhir dalam satu list. Kirimkan pesan yang di custom dengan subject line yang dirancang untuk mereka.
Perkenalkan kembali brand Anda. Kejutkan mereka dengan tawaran bonus dan berikan mereka customer experience (pengalaman pengguna) yang fantastis.
Membuat list email Anda selalu baru akan menampilkan brand Anda untuk konsumen yang tertarik. Jika Anda membuat pesan yang relevan dan terbaru, open rate Anda akan meningkat, dan audience Anda akan menghasilkan engagement rate yang tinggi.
Kesimpulan
Jangan takut untuk mencoba teknik dan pendekatan baru. Hindari penggunaan subject line dan konten newsletter yang datar dan selalu sama. Meskipun pesan Anda menggunakan gambar, video, GIF, dan design yang unik, campaign Anda akan gagal jika pelanggan hanya memindahkan email Anda ke folder sampah.
Lakukan custom strategi untuk mendorong usaha marketing dan mencapai goal dalam meningkatkan open rate. Email merupakan inti bisnis Anda. Menjawab pertanyaan yang diberikan pelanggan Anda, terus melakukan tes, dan membuat konten yang kreatif.
Ketika pesan Anda masuk di inbox yang penuh sesak, bagaimana cara Anda untuk menarik pelanggan membuka pesan Anda dan mengklik email itu untuk mencapai tujuan Anda selanjutnya?
Sampaikan subject line yang memprovokasi audience dan segmentasikan campaign untuk dapat mengirimkan pesan yang relevan kepada semua pelanggan dalam list email Anda. Email marketing yang efektif akan meningkatkan standar Anda dan engage pelanggan baru dengan cara yang cost-effective.
Jika semua teknik telah Anda lakukan tapi masih belum mengalami peningkatkan open rates email, beritahu kami mengenai kesulitan yang Anda alami. Mari diskusikan bersama-sama untuk mencari solusinya. Selamat mencoba!
Sumber: Search Engine Journal
Baca Juga
Belajar Email Marketing: Bagaimana Mengurangi Cost Force – Prinsip dan Studi Kasus Capture Email
Struktur Email untuk Me-Recover Cart Abandonment dan Meningkatkan Penjualan Toko Online