10 Teknik Brainstorming untuk Menghasilkan Ide Blog Post Baru

Brainstorming sudah digunakan sejak tahun 1950an, ketika Alex Osborn memutuskan bahwa cara terbaik untuk menghasilkan ide dan menemukan solusi adalah dengan bekerja sama dengan tim Anda. Idenya mengharuskan sekelompok orang duduk bersama di sebuah ruangan, membagikan ide mereka, dan menjadikan satu sama lain sebagai “batu loncatan” untuk menghasilkan ide yang lebih baik.

Osborn sangat memercayai metode ini dengan mengatakan bahwa “Brainstorming meningkatkan performa kreatif hampir sebanyak 50% dibandingkan bekerja secara individual.”

Tapi sayangnya tidak ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa brainstorming “tradisional” tersebut membantu proses pengumpulan ide dibandingkan dengan orang yang melakukan “brainstorm” sendirian.

Berdasarkan artikel Dr. Tomas Chamorro, “Sebuah bukti menunjukkan bahwa brainstorming sebenarnya merugikan performa kreatif, yang justru membuat performa berkurang.”

Ada dua alasan utamanya, yaitu:

Production blocking – saat di mana Anda puny aide, tapi saat menunggu giliran Anda untuk bicara, Anda sudah lupa apa yang ingin disampaikan.

Evaluation apprehension – kecemasan akan tanggapan atau penilaian orang lain jika ide Anda tidak cukup bagus, atau jika Anda mengucapkan sesuatu yang “aneh.”

Tapi banyak hal yang berubah sejak tahun 1950. Anda punya lebih banyak informasi yang diingkan atau dibutuhkan dalam genggaman, serta banyak juga bermunculan konsep “brainstorming.”

Jika digunakan dengan benar, brainstorming bisa menghasilkan banyak ide berkualitas dalam waktu yang singkat. Inilah 10 latihan yang dapat mempercepat proses pengumpulan ide.

1. Associative brainstorming

Ketika mencari ide untuk blog post, apakah Anda pernah merasa idenya selalu sama, sangat umum, dan topiknya tidak menarik?

Associative brainstorming bisa membantu Anda mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan kumpulan kata agar Anda berpikir kreatif.

Untuk memulai, Anda memerlukan satu kata yang berhubungan atau mewakili topik yang ingin dibuat menjadi blog post. Anda juga perlu menuliskan daftar kumpulan kata yang dihasilkan.

Latihan ini harus dijalankan sendiri (meskipun bisa membantu tim juga nantinya). Latihan ini akan memberikan hasil terbaik jika Anda membiarkan pikiran sebebas mungkin. Jangan berpikir terlalu banyak – tuliskan apapun yang muncul di pikiran Anda.

Inilah contoh yang dihasilkan dalam waktu lima menit.

associative-brainstorming-teknik-brainstorming-untuk-menghasilkan-ide-artikel

Dan inilah beberapa ide yang muncul, meskipun tidak semua idenya bagus tapi Anda bisa menghasilkan banyak ide dalam waktu 10 menit.

  • Apakah Customer Ecommerce Anda Menunggu Orderan dalam Waktu yang Lama?
  • Pemilik Ecommerce: Apakah Anda tahu Apa Saja Hak Customer?
  • Jualan di Tokopedia: Apa yang Perlu Anda Ketahui
  • Tokopedia vs. Bukalapa: Platform Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis Anda?
  • Apakah Anda Harus Mulai Berjualan Secara Internasional?
  • Apakah Visitor Menganggap Situs Anda Sebagai Scam?

2. Freestorming

Latihan ini harus dilakukan ketika Anda sendirian dan bebas dari gangguan apapun. Freewriting mengharuskan Anda duduk dan terus menulis untuk jangka waktu tertentu. Anda tidak perlu mementingkan ejaan, tatabahasa, atau struktur, atau dalam kata lain apapun yang Anda tuliskan. Yang Anda perlukan adalah sebuah pensil dan kertas atau komputer, dan sebuh topik. Lalu, Anda cukup menuliskan apa saja yang muncul di pikiran Anda.

Freewriting merupakan latihan yang sangat baik ketika penulis merasa stuck. Bahkan latihan ini bisa menemukan memori yang terlupakan dan pengetahuan atau ide yang tidak disadari Anda miliki.

Jika Anda merasa buntu dengan kata-kata, cobalah latihan ini.

Freestorming sangat mirip. Anda mulai dengan sebuah subject dan tuliskan apapun yang muncul di benak Anda. Tanpa diedit atau difilter.

Apakah mayoritas halyang Anda tulis akan tidak berguna?

Tentu saja.

Tapi pasti ada sesuatu yang berguna, atau setidaknya hal yang bisa memicu ide-ide bagus.

Baca Juga : Stuktur untuk Blog Post yang Sempurna (Infografik)

3. Brainwriting

Brainwriting merupakan latihan grup di mana setiap partisipan menuliskan tiga ide pada sebuah kertas dan memberikan kertas tersebut ke orang di sebelahnya. Kemudian orang selanjutnya menggunakan tiga ide tersebut untuk membuat tiga ide selanjutnya.

brainwriting-teknik-brainstorming-untuk-menghasilkan-ide-artikel

Setiap “ronde” diberikan batas waktu, biasanya lima menit, tapi Anda bisa menambah atau mengurangi waktunya bergantung pada seberapa besar tekanan yang Anda inginkan. Anda juga bisa mengganti jumlah ide untuk setiap rondenya.

Brainwriting membagikan kemiripan ide dengan teknik freethinking, sehingga seringkali idenya tidak terlalu bagus. Tapi tidak apa. Inti dari latihan ini adalah untuk menghasilkan banyak ide, baik yang bagus maupun buruk.

Setelah latihan selesai, duduk dan diskusikan ide tersebut. Beberapa idenya mungkin dibuang, dan sisanya bisa menjadi sumber dari ide-ide yang baik.

4. Tanyakan apa saja

Mulai dengan sebuah ide – judul dari blog post terbaru juga tidak apa – dan tanyakan apapun tentang topik tersebut.

Anda bisa melakukan latihan ini sendirian atau dalam grup.

Anda bisa mencobanya dengan judul blog post “Cara Mengubah Web Traffic Menjadi App User.”

  • Apa itu web traffic?
  • Mengapa harus mengubah web traffic menjadi app users?
  • Apa yang membuat seseorang mendownload apps?
  • Apa yang membuat orang tidak jadi mendownload apps yang mereka inginkan?
  • Apakah orang lebih senang browsing lewat website atau apps?

Jangan takut untuk bermain dengan topik tersebut. Tuliskan apa saja yang muncul di pikiran Anda. Jika ide yang muncul bukan berupa pertanyaan, tidak apa. Jangan khawatir dengan format idenya – tuliskan saja.

5. Ganti dua hal

Kumpulkan lima atau enam orang untuk memilih judul blog post. Bisa untuk post yang sudah ada, atau ide baru.

Minta mereka untuk menuliskan judul di atas kertas A4 (jangan mengambil space terlalu banyak) dan bertemu di ruang meeting (atau di mana pun tempat Anda biasa melakukan brainstorming).

Setelah semuanya siap, setiap orang memberikan kertas mereka ke orang di sampingnya. Dengan judul milik orang lain, ubahlah dua elemen untuk membuat judul baru. Kemudian oper lagi kertasnya, dan terus ulangi sampai tidak ada lagi space di kertasnya.

Contohnya, dengan judul “10 Tools yang Membantu Meningkatkan Value Content Anda” Anda bisa menghasilkan ide:

  • 10 Trik yang Membantu Anda Menghasilkan Valude dari Post Media Sosial
  • 10 Tools yang Membantu Anda Membangun hubungan dengan Customer Terbaik
  • 10 Rahasia Email Marketing yang Efektif

6. Topic association

Mirip dengan Associative Brainstorming, latihan ini membantu Anda mengatur ide. Kurang lebih seperti ini:

  1. Mulai dengan topik di tengah halaman
  2. Tuliskan sub-topik disekitar topik Anda
  3. Hubungkan sub-sub-topik di setiap poin

Pada contoh di bawah ini, topik utamanya adalah “panduan utama untuk blogging.” Sub-topik merupakan bab dari panduan tersebut, sedangkan sub-sub-yopik adalah poin-poin untuk setiap bab.

topic-association-teknik-brainstorming-untuk-menghasilkan-ide-artikel

Mind map dalam latihan ini digunakan untuk mengatur semua konten, sehingga Anda bisa menghasilkan banyak ide blog post.

Misalnya, Anda menggantikan topik guide tersebut dengan “mobile apps.”

Di sekelilinya Anda tuliskan hal seperti “Mendesign mobile apps” dan “Mempromosikan mobile aps.”

Dari “Mendesign mobile apps” Anda bisa menulis “Memilih designer mobile app.”

7. Meditasi

Meditasi sangat baik untuk banyak hal, termasuk:

  • Mengurangi stress
  • Meningkatkan fokus
  • Menurunkan tekanan darah
  • Meningkatkan kualitas tidur
  • Membantu performa akademis

Juga bisa membantu menemukan jawaban dari masalah Anda; dalam hal ini, masalah dalam menghasilkan ide.

Meditasi menjadi tools penyelesaian masalah karena ketika Anda mengosongkan pikiran, Anda bisa melihat hal-hal yang penting secara lebih jelas. Hal ini bisa membantu Anda menghasilkan ide yang selama ini ada tapi tidak Anda sadari.

Meditasi merupakan latihan yang tidak membutuhkan peralatan, tapi jika Anda menggunakannya untuk brainstorming, sebaiknya persiapkan pena dan kertas di dekat Anda untuk menuliskan ide yang tiba-tiba muncul.

8. Electronic brainstorming

Latihan ini berlawanan dengan gagasan mengapa brainstorming efektif dilakukan secara face-to-face. Namun, mari pertimbangkan lagi kenyataannya bahwa banyak orang menganggap brainstorming “Tradisional” tidak efektif.

Mari pertimbangkan juga bahwa pada kenyataannya internet adalah sumber informasi dan ide yang tidak terbatas.

Maka dari itu, tidak heran jika internet bisa membuat brainstorming menjadi lebih efektif.

Tomas Chamorro menghubungkan keefektifan electronic brainstorming (atau virtual) dengan 3 hal berikut:

“virtual brainstorming menghilangkan kesulitan produksi, proses di mana partisipan yang dominan berbicara terlalu banyak, mengambil alih sesi brainstorming dan tidak memberikan kesempatan untuk rekannya. Electronic brainstorming juga menimbulkan anonim, karena ide tidak bisa dihubungkan dengan satu orang tertentu. Hal ini mengurangi ketakutan dalam melakukan evaluasi. Terakhir,  jika direncanakan secara tepat, sesi virtual ini dapat meningkatkan perbedaan ide dengan mencegah partisipan terlalu banyak memberikan ide selama proses brainstorming.”

Untuk melakukan electronic brainstorming, semua partisipan membutuhkan device yang terhubung internet dan sebuah media untuk menuliskan ide. Sebuah dokumen word tidak masalah. Namun, jika Anda ingin partisipan bisa melihat ide partisipan lain, tinggal lakukan pengumpulan ide ini di Google Doc.

Atau Anda juga bisa menggunakan tools purpose-built seperti Stormboard atau bahkan Trello.

9. Teknik Kriminal

Jangan salah dulu, teknik ini tidak seburuk namanya. Bukan berarti Anda harus mengambil konten orang lain dan menggunakannya sebagai milik Anda. Justru, ide ini menyatukan judul dari blog post yang bagus (sesuai dengan industri bisnis Anda), dan mengubahnya menjadi judul yang serupa, tapi lebih baik lagi.

Caranya dengan melakukan pencarian di Google dengan topik yang relevan. Atau Anda bisa menggunakan Buzzsumo untuk mencari konten yang dinilai bagus dan mengexport hasilnya.

teknik-kriminal-teknik-brainstorming-untuk-menghasilkan-ide-artikel

Dari contoh tiga judul di atas, Anda mengubah setiap judul untuk membuat topik baru. Jadi “The 3 Step Guide to Building Effective Marketing Plans” bisa diubah menjadi “The 5 Step Guide to Creating Killer Marketing Plans.”

“The Ultimate Guide to eCommerce Email Marketing” bisa menjadi “The Beginner’s Guide to Email Marketing for eCommerce Store Owners.”

Dan “The Beginner’s Guide to Influencer Marketing on Instagram” bisa diubah menjadi “The Startup’s Guide to Influencer Marketing on Twitter/YouTube/SnapChat.”

10. Tantangan ide terburuk

Jika Anda sudah mencoba semua jenis latihan tersebut tetapi tidak ada yang berhasil, saatnya mencoba yang terakhir ini.

Begini cara kerjanya.

Anda meminta tim untuk membagikan ide yang buruk. Pastikan bahwa semakin buruk idenya, akan semakin baik. Tambahkan juga elemen kompetisi dengan menantang mereka untuk memberikan ide yang terburuk.

Ketika sudah selesai, mungkin Anda justru punya beberapa ide yang bagus.

Hal ini bisa terjadi karena kelemahan terbesar dalam proses brainstorming: orang yang introvert akan terus berbicara, dan sisanya takut bahwa idenya akan direndahkan. Latihan ini bisa membantu tim menghadapi masalah tersebut.

Setiap partisipan tidak akan takut membagikan idenya. Jika mereka punya ide yang dirasa bagus tapi tidak yakin apakah yang lainnya akan setuju, tantangan ide terburuk membuat mereka tidak takut lagi menyampaikan opininya.

Jika yang lain berpikir idenya baik, maka bagus. Jika mereka berpikir buruk, tidak apa karena semua partisipan juga begitu (atau setidaknya, itulah yang dikira oleh semua orang).

Setelah Anda memilih (dan menyimpan) ide yang bagus, tantang tim Anda unuk mengubah ide “buruk” menjadi ide yang “bagus”.

Tekanan dalam menghasilkan ide yang bagus dapat menghalangi kreativitas. Latihan ini menghilangkan semua tekanan tersebut dan mengubah brainstorming menjadi aktivitas yang menyenangkan – keadaan yang dibutuhkan untuk menghasilkan ide yang bagus.

Cara menjadi lebih efektif dalam melakukan brainstorming

Apapun jenis latihan brainstorming yang dipilih, Anda bisa menggunakan tips ini untuk membuat latihannya menjadi lebih efektif.

Menerima ide buruk

Budaya agar setiap orang bisa menyampaikan idenya dengan bebas, tidak takut idenya baik atau buruk, sangat penting dalam keberhasilan brainstorming.

Jika salah satu partisipan merasa takut menyampaikan idenya, Anda bisa saja kehilangan ide yang bagus. Meskipun ide yang tidak disampaikan tersebut kurang bagus, idenya bisa saja memicu munculnya ide yang bagus.

Jangan pernah membuat seseorang menyesal karena telah berkontribusi. Setiap ide harus diterima dengan baik. Sesi brainstorming akan berjalan maksimal jika tidak ada orang yang menghakimi ide orang lain.

Tentukan ukuran grup yang ideal

Jika grup terlalu kecil, Anda bisa kekurangan ide. Tapi jika terlalu banyak, tidak semua orang bisa menyampaikan idenya karena akan ada orang-orang yang dominan. Aturan umumnya, Anda bisa membuat grup yang terdiri dari empat sampai tujuh orang.

Dukung brainstorming individual

Brainstorming dikenal dengan kegiatan secara berkelompok, dengan teori ketika Anda menggabungkan pikiran banyak orang maka akan menghasilkan ide yang lebih baik. Namun, beberapa metode di atas justru mengharuskan Anda bekerja sendirian.

Karena Anda tidak perlu berpikir sebagai kelompok; Anda berpikir sendirian. Inilah mengapa Anda bisa lebih fokus ketika sendirian (serta mengapa meditasi menjadi salah satu latihan yang efektif untuk menghasilkan ide dan menemukan solusi dalam kehidupan sehari-hari).

Tidak hanya brainstorming bersama kelompok yang harus didukung, tetapi latihan secara individual juga perlu ditingkatkan. Untuk hasil yang lebih baik, lakukan keduanya.

Bersantai

Jujur saja yang satu ini cukup kontroversial. Berapa banyak perusahaan yang membiarkan karyawannya meminum alkohol saat kerja?

Tapi percayalah, ini bukan alasan untuk mabuk-mabukan di tempat kerja. Beberapa penelitian telah membuktikkan bahwa alkohol membantu kreativitas.

“alkohol memperburuk kerja memori Anda dan mengganggu kerja otak, yang menyebabkan kita jadi tidak sadar dengan apa yang terjadi di sekeliling kita dan tidak bisa fokus dengan yang sedang dikerjakan. Inilah mengapa orang-orang tidak boleh minum alkohol sambil berkendara, atau mengoperasikan mesin yang berat – karena tidak akan berjalan baik. Tapi ketika kita kehilangan fokus justru kita mendapatkan kemampuan dalam kreativitas. Pada tahun 2012, peneliti dari University of Illinois menunjukkan bagaimana tingkat kreatif seseorang ketika mereka mabuk dengan bahagia.” Anthony Rivas, ditulis pada Medical Daily.

Penelitian yang dikutip tersebut membagi 18 ad executive menjadi dua grup. Satu grup memiliki akses tak terbatas untuk alcohol. Yang lainnya hanya boleh minum air putih.

Setelah mengerjakan ad campaign selama tiga jam, grup “alcohol” tidak hanya memiliki ide terbaik, tapi juga menghasilkan ide paling banyak.

Namun bukan berarti Anda harus berkumpul sambil minum-minum, tapi tidak ada salahnya Anda mengumpulkan tim untuk melakukan sesi brainstorming satu atau dua jam sebelum selesai bekerja, ya bukan?

Sumber: sujanpatel.com

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *